Selasa, 22 Januari 2019

ETNOGRAFI


ETNOGRAFI

Etnografi berasal dari kata ethno (bangsa atau suku bangsa), dan graphy (tulisan).
Jadi etnografi berarti tulisan atau deskripsi mengenai kehidupan social budaya sautu suku bangsa.
Spradly menyatakan bahwa etnografi adalah kegiatan menguraikan dan menjelaskan suatu kebudayaan.
Spinder, menyatakan bahwa etnografi adalah kegiatan antriopologi di lapangan.
Penelitian atau kajian etnografi bersifat holistic atau menyeluruh. Artinya, kajian etnografi tidak hanya mengarahkan perhatiannya pada salah satu variable tertentu saja. Bentuk holistic didasarkan pada pandangan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan system yang terdiri dari satu kesatuan utuh.
Etnografi adalah upaya untuk mendeskripsikan kebudayaan. Kebudayaan baik secara implicit maupun ekplisit terungkap melalui bahasa. Bahasa merupakan alat utama untuk menyebarkan kebudayaan dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang ditulis dalam bentuk linguistic. Jadi, dalam studi etnografi, ethnolinguistik berfungsi untuk menggali kebudayaan.

METODE ETNOGRAFI DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1.       Metode Observasi/Pengamatan
Metode ini dilakukan melalui pengamatan inderawi, yaitu dengan melakukan pencatatan terhadap gejala-gejala pada objek penelitian secara langsung di lapangan.
Pada metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan mencatat semua kejadian atau fenomena yang diamati ke dalam catatan lapangan (field notes).

Keuntungan:
-       Data yang diperoleh adalah data langsung dari informan (data primer)
-       Data yang diperlukan diperoleh dalam waktu yang relative singkat

Kelemahan:
-       Terbatasnya kemampuan pengamatan menyebabkan banyak informasi yang terlewat
-       Terbatasnya dana dan waktu dikarenakan factor jarak yang jauh dari tempat peneliti

Prinsip pengamatan:
-       Pengamatan harus dilakukan secara cermat, jujur, objektif, serta terfokus
-       Mempertimbangkan luas-tidaknya objek yang diteliti. Yang perlu diingat adalah semakin banyak objek yang diamati, maka pengamatan semakin sulit dilakukan
-       Menentukan cara dan prosedur pengamatan terlebih dahulu
-       Merencanakan apa saja yang akan dicatat serta bagaimana cara membuat catatan pengamatan

2.       Metode wawancara
a.       Jenis wawancara
-       Wawancara berencana, yaitu wawancara yang dilaksanakan melalui teknik-teknik tertentu, antara lain menyusun sejumlah pertanyaan sedemikian rupa dalam bentuk angket atau kuesioner
-       Wawancara tidak berencanam, yaitu wawancara yang tidak direncanakan secara sistematis dan tidak menggunakan pedoman wawancara. Namun, bukan berarti tanpa perencanaan sama sekali. Wawancara ini dilaksanakan untuk memperoleh tanggapan tentang penadangan hidup, system keyakinan, atau keagamaan

Metode wawancara tidak berencana masih terbagi lagi menjadi dua macam:
-       Wawancara terfokus (focused interview) , yaitu terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berstruktur, tetapi terpusat pada satu pokok
-       Wawancara bebas (free interview), yaitu pertanyaan yang tidak terpusat, melainkan dapat berpindah-pindah pokok pertanyaan

Dilihat dari bentuk pertanyaannya:
-       Wawancara tertutup, yaitu terdiri dari berbagai pertanyaan yang jawabannya terbatas. Terkadang pilihan jawaban hanya berbentuk “ya” dan “tidak”
-       Wawacara terbuka, yaitu pertanyaan yang jawabannya berupa keterangan atu cerita yang luas

b.      Keuntungan dan kelemahan
-       Keuntungan
Ø  Data yang diperoleh sesuai dengan harapan dan tujuan peneliti
Ø  Dapat diperoleh data yang sifatnya pribadi
Ø  Akan terjadi hubungan baik (rapport) antara pewawancara dengan yang diwawancarai

-       Kelemahan
Ø  Memerlukan waktu yang cukup lama
Ø  Memerlukan biaya yang cukup besar
Ø  Sulit mencari waktu yang tepat untuk mengeadakan wawancara


KERANGKA ETNOGRAFI
Menurut Koentjaraningrat kerangka etnografi terdiri atas:
1.       Lokasi, Linkungan Alam, dan Demografi
Membahas tentang:
-       Iklim
-       Sifat daerah, yaitu apakah pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, pulau, rawa, atau hutan
-       Suhu dan curah hujan
-       Penyebaran penduduk
-       Ciri flora dan fauna
-       Peta desa
-       Demografi
2.       Asal Mula dan Sejarah
Membahas tentang:
-       Prasejarah dan lokasi
-       Mitologi dan cerita rakyat setempat
-       Naskah kuno
3.       Bahasa
Membahas tentang:
-       Bahasa lisan dan logatnya
-       Bahasa tertulis
-       Naskah kuno
4.       Tekonologi
Membahas tentang tekonologi tradisional daerah setempat. Misalnya: alat-alat produksi, senjata, wadah, alat untuk menyalakan api, pakaian dan perhiasan, perumahan, dan alat transportasi.
5.       System ekonomi
Membahas tentang system perekonomian masyarakat setempat. Misalnya: system berburu, meramu, bercocok tanam, berladang, menangkap ikan.
6.       Organisasi social
Membahas tentang:
-       Kelompok inti, termasuk monogamy dan poligai, pembantu rumah tangga, dan kemenakan
-       Keluarga luas, termasuk generasi anak yang menikah
-       Keluarga inti yang dikelilingi lingkaran kerabat sepupu
-       Keluarga yang dikelilingi oleh kelompok kecil. Meliputi: jalur patrilineal atau matrilineal
-       Keluarga yang dikelilingi oleh kelompok besar, baik melalui jalur patrilineal maupun matrilineal yang mengacu pada identitas saja
-       Komunikasi dengan sesame sebagai suatu kelompok yang terdiri atas lebih dari satu keluarga yang hidup berdekatan dan membagi tanahnya antaranggota keluarga
7.       Pengetahuan
Membahas tentang system pengetahuan yang meliputi teknologi dan kepandaian suatu suku bangsa dalam hal tertentu.
Misalnya: pada masyarakat nelayan, bagaimana mengetahui musim-musim perpindahan jenis berbagai jenis ikan, serta alat apa sajakah yang diperlukan untuk menangkap ikan. Selain itu, juga dapat diketahui tentang pengetahuan akan alam, tumbuh-tumbuhan, dan binatang
8.       Religi
Membahas tentang agama dan kepercayaan masyarakat setempat. Termasuk juga system upacara keagamaan, konsep tentang dewa-dewa, konsep makhluk atau roh halus, konsep hidup dan mati, konsep dunia akhirat, dan mite atau konsep lainnya.
9.       Kesenian
Membahas tentang berbagai kesenian yang ada di masyarakat setempat. Misalnya: seni rupa (seni patung, relief, seni lukis dan seni rias), seni suara atau seni music (vocal dan instrumental), seni tari, dan seni drama

PELAKSANAAN STUDI ETNOGRAFI
Rencana atau tahapan penelitian (studi) etnografi antara lain:
1.       Tahapan persiapan
2.       Tahap memasuki lapangan
3.       Tahap analisis/pengolahan data
Penelitian etnografi menggunakan metode penelitian kualitatif yang berupa deskripsi mendalam terhadap fenomena budaya.
Dalam kaitan ini diterapkan konsep analisis budaya Geertz yang disebut dengan “model for” dan “model of”. Model for, yaitu konsep yang telah ada diterapkan ke dalam realitas atau fenomena social budaya. Model of, yaitu realitas fenomena social budaya ditafsirkan atau dipahami.
Untuk mengungkap makna dan fungsi suatu fenomena budaya digunakan teknik analisis kualitatif etnografik. Maksudnya, peneliti berusaha mendeskripsikan secara etnografik tentang sikap, kata-kata, dan perbuatan masyarakat pendukungnya. Deskripsi tersebut digambarkan secara holistic dan mendalam. Analisis ini dilakukan secara terus-menerus, baik pada saat dilapangan maupun setelah keluar dari lapangan. Sajian data analisis dilakukan secara deskriptif yang mendalam.

Analisis data dilakukan melalui beberapa tahap berikut:
a.       Editing
Semua data yang telah diperoleh dari informan, perlu dibaca kembali. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengeditan data antara lain:
-       Kelengkapan dan kesempurnaan data. Seperti: kelengkapan identitas informan, jawaban responden, atau adakah jawaban yang tidak terjawab
-       Kejelasan tulisan dan pemahaman catatan, artinya coretan yang berkaitan dengan data harus diperjelas.
-       Kesesuaian antara pertanyaan dengan jawaban yang diberikan.  
b.      Pengkodean Data
Setelah tahap editing selesai, tahap berikutnya adalah pemberian kode untuk memudahkan dalam proses analisisnya.
c.       Analisis dan Interpretasi Data
Tahap:
-       Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman data ke dalam pola, focus, kategori, atau pokok permasalahan tertentu
-       Penyajian data, yaitu menampilkan data dengan memasukkan data ke dalam sejumlah matriks yang kategorinya sudah ditentukan.
-       Pengambilan kesimpulan dari data yang direduksi dan disajikan tadi. Kesimpulan ini merupakan jawaban dari pertanyaan penelitiannya. Dalam hal ini, diperlukan kemampuan peneliti dalam melukiskan atau menuturkan interpretasinya melalui kalimat-kalimat yang jelas.





1 komentar: