Teori Fungsionalis (Functionalist Theory)
Teori ini memandang bahwa penyebab dari perubahan adalah adanya ketidakpuasan masyarakat karena kondisi sosial yang berlaku pada masa ini yang mempengaruhi pribadi mereka.
Dalam hal ini William Ogburn menjelaskan, bahwa meskipun terdapat hubungan yang berkesinambungan antara unsur sosial satu dan yang lain, namun dalam perubahan ternyata masih ada sebagian yang mengalami perubahan tetapi sebagian yang lain masih dalam keadaan tetap (statis).
Dengan demikian, setiap perubahan tidak selalu membawa perubahan pada semua unsur sosial, sebab masih ada sebagian yang tidak ikut berubah. Unsur yang tidak mengikuti perubahan ini dikatakan mengalami ketertinggalan yang berakibat pada ketimpangan atau kesenjangan kebudayaan. Ogburn selanjutnya menyatakan bahwa perubahan teknologi akan berjalan lebih cepat dibanding dengan perubahan pada perubahan budaya, pemikiran, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma yang menjadi alat untuk mengatur kehidupan manusia. Teknologi biasanya menghasilkan kejutan budaya yang pada akhirnya memunculkan pola-pola pada perilaku yang baru, meskipun terjadi konflik dengan nilai-nilai tradisional.
Sumber:
Setiadi, Elly M, dan Usman Kolip. 2015. Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta: Prenadamedia Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar