Modernisasi berasal dari bahasa Latin "modernus" terdiri dari kata modo dan ernus.
Modo berarti cara, sedangkan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini.
Menurut Inkeles dalam Pratiwi (2014: 41), modernisasi akan berhasil jika masyarakat memenuhi persyaratan:
1. Bersedia menerima gagasan-gagasan baru dan melaksanakan cara-cara baru
2. Peka terhadap waktu, lebih mementingkan masa kini dan masa mendatang daripada masa lampau
3. Terlibat dalam perencanaan dan organisasi, serta menganggapnya sebagai sesuatu yang wajar dalam kehidupan
4. Memiliki kepercayaan terhadap keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi
Menurut Auguste Comte dalam Purwasih (2015: 23), ciri-ciri modernisasi antara lain:
1. Adanya konsentrasi tenaga kerja di pusat urban (kota)
2. Pengorganisasian pekerjaan ditentukan berdasarkan efektivitas dan keuntungan/profit
3. Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses produksi
4. Munculnya konflik terpendam atau nyata antara majikan, pemilik modal, dan buruh
5. Berkembangnya ketimpangan dan ketidakadilan sosial
6. Sistem ekonomi berlandaskan usaha yang bebas, kompetitif, dan terbuka
Dampak positif modernisasi:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga kehidupan manusia bisa lebih praktis, mudah dan cepat
2. Perkembangan industri, mengakibatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia semakin meningkat
3. Etos kerja yang tinggi, tidak mudah menyerah dan berorientasi ke masa depan
Dampak negatif modernisasi:
1. Konsumerisme
2. Kesenjangan sosial dan ekonomi
3. Pencemaran lingkungan
4. Kriminalitas (White Collar Crime dan Blue Collar Crime)
5. Kenakalan remaja (Juvenile delinquency)
Sumber:
Pratiwi, Peorwati Hadi, dkk. 2014. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Klaten: PT. Cempaka Putih.
Purwasih, Joan Gita Hesti, dkk. 2015. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Klaten: PT. Intan Pariwara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar