Tekanan ekonomi yang kuat kadang membuat sebagian orang berpikir pendek. Alih-alih bekerja giat untuk mendapatkan uang, mereka malah melakukan cara-cara pintas. Entah pergi ke dukun atau yang lebih realistis adalah dengan cara mengemis. Tentang mengemis, sekarang yang macam begini kadang bukan lagi dilakukan karena desakan, tapi sudah jadi profesi.
Ya, sekarang ini hampir jarang banget pengemis yang meminta karena kepepet, melainkan sudah jadi kerjaan sehari-hari. Bahkan nih ternyata di Indonesia ada lho semacam desa atau kampung yang isinya adalah pengemis semua. Entah, ini kepepet massal atau bagaimana.
Lalu, di mana saja desa atau kampung yang dihuni oleh para pengemis tersebut? Simak ulasannya berikut.
1. Desa Pragaan Daya
2. Desa Panyindangan
3. Kampung Pengemis di Pamekasan
4. Desa Grinting
5. Kampung Kebanyakan
Desa ini terletak di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Menariknya, warga setempat ternyata memiliki kebiasaan turun-temurun yang terbilang sangat nyeleneh, yakni mengemis. Bahkan, praktik itu diperkirakan sudah dilakukan sejak tahun 1940-an. Kegiatan mengemis itu sendiri dilakukan bukannya tanpa alasan.
Ya, sekarang ini hampir jarang banget pengemis yang meminta karena kepepet, melainkan sudah jadi kerjaan sehari-hari. Bahkan nih ternyata di Indonesia ada lho semacam desa atau kampung yang isinya adalah pengemis semua. Entah, ini kepepet massal atau bagaimana.
Lalu, di mana saja desa atau kampung yang dihuni oleh para pengemis tersebut? Simak ulasannya berikut.
1. Desa Pragaan Daya
2. Desa Panyindangan
3. Kampung Pengemis di Pamekasan
4. Desa Grinting
5. Kampung Kebanyakan
Desa ini terletak di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Menariknya, warga setempat ternyata memiliki kebiasaan turun-temurun yang terbilang sangat nyeleneh, yakni mengemis. Bahkan, praktik itu diperkirakan sudah dilakukan sejak tahun 1940-an. Kegiatan mengemis itu sendiri dilakukan bukannya tanpa alasan.
Menurut pengakuan warga setempat, lahan di desa mereka sangat tandus dan gersang. Akibatnya, warga tidak bisa menanam apa pun. Untuk bisa menyambung hidup, akhirnya warga sekitar pun memutuskan untuk jadi pengemis di kota-kota besar. Hebatnya lagi, mereka tidak hanya menargetkan daerah perkotaan di Pulau Jawa saja. Banyak juga yang mengemis sampai ke Pulau Kalimantan, Bali dan Batam.
Blok Pecuk berada di Desa Panyindangan, Kecamatan Indramayu, Indramayu, Jawa Barat. Daerah tersebut menjadi salah satu pemasok pengemis terbesar di Indonesia. Karena hampir 70% warganya bekerja sebagai pengemis dan pemulung, daerah tersebut sering dijuluki Kampung Pengemis.
Mereka biasanya merantau ke kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dll. Menurut pengakuan warga sekitar, budaya mengemis sendiri sudah ada sejak 1987. Ketika bulan puasa tiba atau menjelang lebaran, semua warga akan berbondong-bondong pergi ke kota besar untuk mengemis.
Selain di Pragaan, di Madura juga ada satu lagi kampung pengemis yang ada di Kabupaten Pamekasan. Menurut cerita warga sekitar, kegiatan mengemis itu sebetulnya tak serta-merta ada di desa mereka. Sekitar tahun 1960-an, desa tersebut dilanda hama tikus yang menyerang tanaman. Tak tanggung-tanggung, pakaian dan bayi pun ikut digigit oleh tikus. Warga akhirnya terancam kelaparan akibat peristiwa tersebut.
Untuk menyambung hidup, warga sekitar kemudian pergi ke desa lain untuk mengemis singkong atau menukar garam dengan bahan makanan lainnya. Sejak itu tiga dusun di Kabupaten Pamekasan tersebut, yakni Dusun Pelanggaran Desa Branta Tinggi, Dusun Pandan Desa Panglegur dan Dusun Asem Manis Kecamatan Larangan Tokol dikenal sebagai kampung pengemis.
Desa Grinting yang terletak di Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, selama ini dikenal sebagai kampung pengemis. Ini karena warga sekitar diketahui banyak yang bekerja sebagai pengemis di kota-kota besar, seperti Bandung, Jakarta, dan masih banyak lagi.
Saat berkunjung ke desa ini, Kamu mungkin akan kaget karena ada beberapa rumah mewah nan megah, yang ternyata diakui dimiliki oleh mereka yang bekerja sebagai pengemis. Namun, wartawan mengaku cukup kesulitan untuk mengorek informasi dari warga sekitar terkait profesi pengemis tersebut.
Kampung Kebanyakan di Kelurahan Sukawana, Kecamatan Serang, sering dijuluki pula sebagai Kampung Pengemis. Akses untuk menuju kampung ini relatif mudah dan bisa diakses dengan roda dua atau empat. Tercatat ada 2.213 jiwa yang tinggal di kampung tersebut. Dan dari 525 KK yang tercatat, ada 76 KK yang dikatakan berprofesi sebagai pengemis.
Menurut pengakuan warga, tradisi mengemis di kampung mereka sudah dimulai sejak tahun 90-an. Warga yang menggeluti profesi sebagai pengemis di kampung ini biasanya menyasar daerah di luar Serang, seperti misalnya dermaga Pelabuhan Merak Cilegon atau kawasan industri Tangerang Raya.
Inilah alasannya kenapa hari ini masyarakat kebanyakan ogah memberikan sedekah kepada pengemis. Bukan karena apa, tapi ternyata mengemis dijadikan semacam profesi. Bahkan kalau memandang beberapa tempat di atas, ada pengemis yang sampai bisa bangun rumah mewah. Lebih selektif saja ketika memutuskan untuk memberikan sumbangan kepada pengemis.
sumber: https://www.boombastis.com/desa-pengemis-di-indonesia/83186
Tidak ada komentar:
Posting Komentar