Kamis, 24 Januari 2019

Postmodern dalam Antropologi


Paradigma ilmiah modern yang lebih menekankan kesatuan, homogenitas, objektivitas, dan universalitas. Sementara ilmu pengetahuan dalam pandangan postmodernis lebih menekankan pada pluralitas, perbedaan, heterogenitas, budaya lokal atau etnis dan pengalaman hidup sehari-hari.

Dengan kata lain, memahami postmodernisme berarti mengasumsikan pertanyaan tentang hilangnya kepercayaan pada proyek modernitas, munculnya semangat pluralisme, skeptisme, terhadap ortodoksi tradisional, serta penolakan terhadap pandangan bahwa dunia merupakan suatu totalitas yang universal, pendekatan terhadap harapan akan solusi akhir dan jawaban yang sempurna. Maka untuk memahaminya diperlukan kekayaan makna dan keluasan wawasan.

Postmodernisme, dalam ranah pengetahuan (knowledge), dimengerti oleh Lyotard sebagai ketidakpercayaan terhadap metanarasi (metanarrative) atau narasi besar (grand narrative). Selama ini (dalam abad modern) ilmu pengetahuan ilmiah atau sains, sebagai salah satu wacana yang mengklaim dirinya sebagai satu-satunya jenis pengetahuan yang valid.


http://antronesia.com/antropologi-di-zaman-postmodern/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar