Paradigma ilmiah modern yang lebih menekankan kesatuan,
homogenitas, objektivitas, dan universalitas. Sementara ilmu pengetahuan
dalam pandangan postmodernis lebih menekankan pada pluralitas,
perbedaan, heterogenitas, budaya lokal atau etnis dan pengalaman hidup
sehari-hari.
Dengan kata lain, memahami postmodernisme berarti mengasumsikan
pertanyaan tentang hilangnya kepercayaan pada proyek modernitas,
munculnya semangat pluralisme, skeptisme, terhadap ortodoksi
tradisional, serta penolakan terhadap pandangan bahwa dunia merupakan
suatu totalitas yang universal, pendekatan terhadap harapan akan solusi
akhir dan jawaban yang sempurna. Maka untuk memahaminya diperlukan
kekayaan makna dan keluasan wawasan.
Postmodernisme, dalam ranah pengetahuan (knowledge), dimengerti oleh Lyotard sebagai ketidakpercayaan terhadap metanarasi (metanarrative) atau narasi besar (grand narrative).
Selama ini (dalam abad modern) ilmu pengetahuan ilmiah atau sains,
sebagai salah satu wacana yang mengklaim dirinya sebagai satu-satunya
jenis pengetahuan yang valid.
http://antronesia.com/antropologi-di-zaman-postmodern/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar