Kamis, 15 Maret 2018

Nilai Kultural

Nilai kultural atau dikenal dengan nilai budaya, merupakan nilai-nilai yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, lingkungan masyarakat, yang mengakar pada suatu kebiasaan, kepercayaan (believe), simbol-simbol, dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dan lainnya sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi. 
Ada tiga hal yang terkait dengan nilai-nilai budaya antara lain:
1) Simbol-simbol, slogan atau yang lainnya yang kelihatan kasat mata (jelas)
2) Sikap, tindaklaku, gerak gerik yang muncul akibat slogan, moto tersebut
3) Kepercayaan yang tertanam (believe system) yang mengakar dan menjadi kerangka acuan dalam bertindak dan berperilaku (tidak terlihat)
Koentjaraningrat, nilai budaya terdiri dari konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap mulia. Sistem nilai yang ada dalam suatu masyarakat dijadikan orientasi dan rujukan dalam bertindak. Oleh karena itu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhinya dalam menentukan alternatif, cara-cara, alat-alat, dan tujuan-tujuan pembuatan yang tersedia. 
Clyde Kluckhohn, nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi, yang mempengaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dalam alam, hubungan orang dengan dan tentang hal-hal yang diingini dan tidak diingini yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia. 
Sumaatmadja, bahwa pada perkembangan, pengembangan, penerapan budaya dalam kehidupan, berkembang pula nilai-nilai yang melekat di masyarakat yang mengatur keserasian, keselarasan, serta keseimbangan. Nilai tersebut dikonsepsikan sebagai nilai budaya. 
Suatu nilai budaya apabila sudah membudaya di dalam diri seseorang, maka nilai itu akan dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk di dalam bertingkah laku. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, secara universal nilai itu merupakan pendorong bagi seseorang dalam mencapai tujuan tertentu. Manusia dianugerahi akal maka manusia dapat berpikir. Kemampuan berpikir manusia juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah hidup yang dihadapi. 

Bacaan: 
Rohmah, Annisa Nur. 2016. Antropologi Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya Untuk SMA/MA Kelas XI. Surakarta: Mediatama. (hal: 120)
Bacaan lainnya...(hal: 5-6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar