1.
Difusi
Dinyatakan sebagai proses penyebaran atau perembesan suatu unsure budaya
dari satu pihak ke pihak lain.
2.
Akulturasi
Merupakan suatu perubahan besar dari suatu kebudayaan sebagai akibat
adanya pengaruh dari kebudayaan asing .
Menurut Koentjaraningrat, akulturasi menyangkut konsep mengenai proses
social yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu
dihadapkan pada unsure-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsure-unsur
asing lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan asli.
Rincian dari mekanisme akulturasi dapat digambarkan sebagai berikut:
1)
Unsure budaya asing yang mudah diterima diterima
-
Unsure kebudayaan yang konkret wujudnya. Misalnya:
benda keperluan rumah tangga, alat pertanian
-
Unsure kebudayaan yang besar sekali gunanya bagi
si pemakai. Mislanya: kendaraan bermotor
-
Unsure kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan
masyarakat penerima. Misalnya: penerangan listrik menggantikan penerangan
tradisional, HP menggantikan telepon rumah.
2)
Unsure budaya asing yang sulit diterima diterima
-
Unsur-unsur kebudayaan yang wujudnya abstrak.
Misalnya ideologi atau paham negara asing.
-
Unsur-unsur kebudayaan yang kecil sekali gunanya
bagi si pemakainya. Misalnya mode pakaian.
-
Unsur-unsur kebudayaan yang sukar disesuaikan
dengan keadaaan masyarakat penerima. Misalnya traktor pembajak sawah yang sukar
menggantikan fungsi bajak yang ditarik kerbau.
3.
Asimilasi
Merupakan proses perubahan kebudayaan secara total akibat membaurnya dua
kebudayaan atau lebih sehingga ciri-ciri kebudayaan yang asli atau lama tidak
tampak lagi.
Koentjraningrat, adalah suatu proses social yang terjadi pada berbagai
golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Setelah mereka
bergaul dengan intensif sifat khas dari unsure-unsur kebudayaan masing-masing
berubah menjadi unsure kebudayaan campuran.
a)
Factor pendorong asimilasi
-
Adanya perbedaan di antara masing-masing pendukung
kebudayaan. Artinya, masing-masing bisa saling melengkapi sehingga mereka akan
saling membutuhkan.
-
Adanya sikap menghargai orang asing dan
kebudayaannya, saling mengakui kelemahan dan kelebihan akan mendekatkan
masyarakat yang menjadi pendukung kebudayaan-kebudayaan tersebut.
-
Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
di dalam masyarakat juga akan mempercepat proses asimilasi.
-
Adanya perkawinan campuran (amalgamasi)
-
Adanya perasaan unsure-unsur kebudayaan yang
terdapat dalam masing-masing kebudayaan menyebabkan masyarakat pendukungnya
merasa lebih dekat satu dengan lainnya sehingga akan memudahkan terjadinya
asimilasi
b)
Factor penghambar asimilasi
-
Sifat takut terhadap kebudayaan lain yang
umumnya terjadi di antara masyarakat yang merasa rendah atau inferior dalam
menghadapi kebudayaan luar yang lebih tinggi dan superior.
-
Kurang pengetahuan tentang kebudayaan luar yang
menyebabkan sikap toleransi dan simpati kurang berkembang antara suku bangsa
satu dan lainnya.
-
Perasaan superioritas yang besar dari individu
suatu kebudayaan terhadap kebudayaan masyarakat lain.
-
Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu
dalam masyarakat yang akan berakibat pada tidak adanya kebebasan untuk bergaul
dengan masyarakat luar
-
In-group
feeling yang kuat, artinya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu
terikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan.
4.
Penetrasi
Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh kebudayaan asing yang
sedemikian rupa sehingga menimbulkan perubahan kebudayaan secara besar-besaran
dalam waktu yang relative singkat.
-
Penetration
pascifique, penetrasi kebudayaan denga cara damai atau bersahabat
-
Penetration
violence, penetrasi kebudayaan denga cara kekerasan. Misalnya, dengan jalan
peperangan atau penaklukan.
Dampak pengaruh positif:
Dampak pengaruh positif:
-
alih teknologi
asing (terutama teknologi Negara barat) yang berguna dalam industri
-
banyaknya
industry
-
lapangan
pekerjaan meningkat
-
nilai
positif (pentingnya pendidikan, menghargai waktu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar