Factor penyebab konflik secara umum:
1.
Perbedaan
antarindividu
Merupakan perbedaan yang menyangkut perasaan, pendirian, pendapat atau ide yang berkaitan dengan harga diri, kebanggaan, dan identitas seseorang.
2.
Perbedaan
latar belakang kebudayaan
Kepribadian seseorang dibentuk dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Tidak semua masyarakat memiliki nilai-nilai dan norma-norma sosial yang sama. Apa yang dianggap baik oleh suatu masyarakat belum tentu sama dengan apa yang dianggap baik oleh masyarakat lain.
3.
Perbedaan
kepentingan
Setiap individu ataupun kelompok seringkali memiliki kepentingan yang berbeda dengan individu atau kelompok lainnya. Semua itu bergantung dari kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Perbedaan kepentingan ini menyangkut kepentingan ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
4.
Perubahan
social
Perubahan sosial dalam sebuah masyarakat yang terjadi terlalu cepat dapat mengganggu keseimbangan sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Konflik dapat terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara harapan individu atau masyarakat dengan kenyataan sosial yang timbul akibat perubahan tersebut.
contoh: masyarakat pedesaan yang agraris menuju masyarakat industri.
Factor-faktor penyebab konflik di Indonesia
(menurut J. Ranjabar), antara lain:
1.
Apabila
terjadi dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain. Co: konflik di Aceh dan
Papua
2.
Apabila
terdapat persaingan dalam mendapatkan mata pencaharian hidup antara kelompok
yang berlainan suku bangsa. Co: konflik yang terjadi di Sambas
3.
Apabila
terjadi pemaksaan unsure-unsur kebudayaan dari warga sebuah suku terhadap warga
suku bangsa lain. Co: konflik yang terjadi di Sampit
4.
Apabila
terdapat potensi konflik yang terpendam, yang telah bermusuhan secara adat. Co:
konflik antarsuku di pedalaman Papua
sumber: Tim. 2006. Sosiologi 2 Suatu Kajian Kehidupan Masyarakat. Jakarta: Yudhistira. (hal: 37-38)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar