Minggu, 24 Maret 2019

Pengertian Konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Berdasarkan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Penanganan Konflik Sosial, yang dimaksud dengan konflik sosial atau konflik, adalah :  “perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional”.


Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
1.      Taquiri dan Davis
Menurut Taquiri dan Davis, pengertian konflik adalah warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih secara terus-menerus.
2. Lewis A. Coser
Menurut Lewis A. Coser, arti konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan muncul konflik.
3. Soerjono Soekanto
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
4. Robbins
Menurut Robbins, arti konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanana.
5. Alabaness
Menurut Alabaness, pengertian konflik adalah keadaan masyarakat yang mengalami kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang tidak setuju dengan pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, prilaku, dan tindakan atas dasar
ketidaksetujuannya.


Jadi sebuah konflik memiliki ciri-ciri, antara lain:
1.      Terdapat dua pihak atau lebih yang terlibat dalam konflik sehingga terdapat interaksi antara pihak-pihak yang terlibat
2.      Adanya tujuan yang dijadikan sasaran konflik. Tujuan tersebut merupakan sumber terjadinya konflik.
3.      Terdapat perbedaan pikiran, perasaan, dan tindakan diantara pihak yang terlibat untuk mencapai tujuan yang diinginkan
4.      Terdapat situasi politik antara dua pihak yang bertentangan. Situasi konflik tersebut meliputi situasi antarpribadi, antarkelompok, antarorganisasi




Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
https://guruppkn.com/contoh-konflik-sosial-dalam-masyarakat
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-konflik.html
Rahmawati, Farida, dan Sri Muhammad K. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Intan Pariwara.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar