Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Berdasarkan
ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015
Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 Tentang
Penanganan Konflik Sosial, yang dimaksud dengan konflik sosial atau konflik,
adalah : “perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara
dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan
berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial
sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional”.
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli
1.
Taquiri
dan Davis
Menurut
Taquiri dan Davis, pengertian konflik adalah warisan kehidupan sosial yang
terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan
ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih
secara terus-menerus.
2. Lewis A. Coser
Menurut
Lewis A. Coser, arti konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status
dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan selalu ada, sehingga apabila ada
masyarakat maka akan muncul konflik.
3. Soerjono Soekanto
Menurut
Soerjono Soekanto, pengertian konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara
dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
4. Robbins
Menurut
Robbins, arti konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi antara
pihak berbeda kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya
pihak-pihak yang berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanana.
5. Alabaness
Menurut
Alabaness, pengertian konflik adalah keadaan masyarakat yang mengalami
kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang
tidak setuju dengan pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya
perubahan sikap, prilaku, dan tindakan atas dasar
ketidaksetujuannya.
Jadi sebuah konflik memiliki ciri-ciri,
antara lain:
1.
Terdapat
dua pihak atau lebih yang terlibat dalam konflik sehingga terdapat interaksi
antara pihak-pihak yang terlibat
2.
Adanya
tujuan yang dijadikan sasaran konflik. Tujuan tersebut merupakan sumber
terjadinya konflik.
3.
Terdapat
perbedaan pikiran, perasaan, dan tindakan diantara pihak yang terlibat untuk
mencapai tujuan yang diinginkan
4.
Terdapat
situasi politik antara dua pihak yang bertentangan. Situasi konflik tersebut
meliputi situasi antarpribadi, antarkelompok, antarorganisasi
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
https://guruppkn.com/contoh-konflik-sosial-dalam-masyarakat
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-konflik.html
Rahmawati, Farida, dan Sri Muhammad K. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Intan Pariwara.
https://guruppkn.com/contoh-konflik-sosial-dalam-masyarakat
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-konflik.html
Rahmawati, Farida, dan Sri Muhammad K. Sosiologi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Intan Pariwara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar