Karya-karya berikut merupakan hasil pengamatan siswa kelas XII IPS 2. Tugas pengamatan ini dimulai dari tanggal 12-17 Januari 2024. Tema pengamatan yang dilakukan para siswa yaitu ketimpangan sosial yang ada disekitar daerah tempat tinggal masing-masing. Dengan berbagai latar belakang tempat tinggal siswa, maka tidak dapat dihindari akan ada banyak alamat yang ditampilkan.
Adapun tahap pembuatan karya ini antara lain: persiapan, pelaksanaan, curhat, penyusunan, dan pengumpulan karya. Tahap pertama, persiapan, para siswa beserta pendamping memfokuskan materi pengamatan. Tahap ini dilaksakan dengan cara memberikan pengertian tentang materi ketimpangan sosial melalui mengamati gambar yang telah disiapkan.
Tahap kedua, pelaksanaan, setelah dua kali pertemuan siswa melaksanakan pengamatan di lapangan. Dalam pelaksanaan ini, mereka mengamati lingkungan sekitar tempat tinggal dengan berbagai cara mereka masing-masing. Karena masih dalam taraf latihan, maka berbagai kesulitan pun akan muncul. tapi itu tidak menjadi masalah utama.
Tahap berikutnya, curhat. Pada tahap ini yang dilakukan oleh siswa bersama guru yaitu dengan mengungkapkan berbagai macam kesulitan, ide, dan sekaligus guyonan. Masalah yang mereka hadapi, umumnya yaitu, cara mengambil gambar, cara membuktikan persepsi mereka. Solusi yang bisa dicobakan untuk kesulitan-kesulitan tersebut dapat ditempuh, misalnya, ethok-ethok joging, ethok-ethok mempoto anak kecil yang sedang bermain dilokasi yang akan diambil gambarnya, dua objek pengamatan diambil sendiri-sendiri kemudian disatukan dalam laporan, ambil satu gambar yang menyimbolkan anggapan kalian. Point terpenting untuk mengungkapkan adanya ketimpangan dalam masyarakat adalah deskripsi.
Tahap selanjutnya, penyusunan. Setelah mengungkapkan berbagai hambatan, dan menyamakan persepsi. Kemudian para siswa mencoba menyusun hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Dalam proses penyusunan pun tak lepas dari kesulitan. Rata-rata kesulitan siswa yaitu tentang bagaimana cara mengungkapkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan. Solusi yang dihadirkan adalah dengan sakarepmu (sebisa siswa sendiri, sesuai dengan kemampuan sendiri) yang penting adalah menggunaan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung masalah yang sensitif di masyarakat. Yaitu terkait SARA.
Tahap terakhir yaitu pengumpulan karya. Pengumpulan karya dari para siswa yaitu berupa laporan sederhana yang sangat sederhana. Hal terpenting dalam hasil karya siswa yaitu ada sumber data dan deskripsi sumber data harus ada kaitannya. Sumber data, dapat berupa gambar, video, dan hasil wawancara dengan warga masyarakat.
Karya yang ditampilkan merupakan sarana LATIHAN bagi siswa dalam mengamati dan menuangkan pandangan mereka ke dalam tulisan. Untuk itu mohon tidak dipermasalahakan dan tidak menjadi masalah. Karya ini juga tidak mencoba menghina atau bahkan menganggap remeh suatu masyarakat tertentu. Akhirnya silakan dinikmati karya dari XII IPS 2 berikut. Jika ada saran atau kritik, mohon yang membangun dan silakan ditulis pada kolom komentar. Sebelumnya kami ucapkan terimakasih atas partisipasinya...
KETIMPANGAN SOSIAL
(Diaz Yogi Nur Shellayahndani. Absn: 11)
gambar 1, desa magersari kec. Rembang
kab. Rembang
gambar 2, desa sumberjo dukuh kedung
ombo kec.Rembang kab. Rembang
Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Ketimpangan
juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan adanya
ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Alasan saya mengambil contoh diatas karena
ketimpangan sosial terdiri dari beberapa bentuk salah satunya yang saya ambil
adalah ketimpangan golongan. ketimpangan golongan bisa diartikan sebagai ukuran
kekayaan ditinjau dari kepemilikan rumah, harta, tanah, kendaraan, cara
berpakaian, sampai kebiasaan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. dengan
demikian saya mengambil contoh sebagai mana terlihat perbedaan bangunan yang
sangat segnifikan yang bisa diartikan dengan ketidakmerataan &
ketidakadilan atau ketimpangan sosial.
KETIMPANGAN
SOSIAL
(Andini Rosana. Absn: 4)
Pengertian Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Penjelasan
Alasan saya memilih foto
tersebut untuk dijadikan contoh karena foto tersebut memasuki kriteria
Ketimpangan Sosial dimana “Ketidakmerataan & Ketikadilan” terjadi. Setelah
menilai/mengamati lingkungan tersebut saya menyimpulkan bahwa adanya ketidakadilan
yang terjadi disana, biasanya warga berada & tidak berada/kurang mampu
mendapatkan perlakuan yang berbeda. Dimana warga yang berada lebih disegani
& dihargai oleh tetangga lain, sedangkan warga yang kurang mampu biasanya
lebih sering direndahkan & diremehkan.
Ketimpangan sosial antara dua rumah
(Mochamad Leo Ade Saputra. Absn: 18)
untuk gambar yag
kedua (2) rumahnya terbuat dari batu bata putih juga tetapi rumah tersebut
sudah di lapisi semen hingga menjadi tembok yang halus dan bisa untuk di cat
dan tembok tersebut berwarna kuning dan biru toska begitu pulapun ada pagar di
depan rumah tersebut dan rumah tersebut memiliki tingkat atau lantai dua yang
bagus dan sudah bertembok halus sedangkan gambar yang pertama tidak.
sekian penjelasan yang bisa saya sampaikan, terima kasih.
Wassalamu'alaikum wr.wb
---000---
Ketimpangan Sosial Di Desa Karang Sekar
(Nur Siti Umayah. Absn: 26)
Ketimpangan sosial dapat diartikan adanya ketakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya.
Ketimpangan ekonomi disebut juga ketimpangan pendapat dan harta. Dalam ketimpangan ini, terdapat perbedaan kekayaan, pendapatan, dan pembangunan. Contohnya ketimpangan antara orang kaya dan orang miskin. Terlihat dari perbedaan bentuk rumah yang berada di gambar 1 dan gambar 2.
Di gambar 1 memiliki rumah yang layak huni dengan fasilitas lengkap , bangunan rumah yang terbuat dari batu bata dan semen, yang sudah jelas ketahanan dan kekuatan rumah tersebut
Sedangkan dengan gambar yang ke2 jelas terlihat bahwa memiliki perbedaan rumah yang signifikan dari gambar yang pertama Mulai dari bentuk bangunan nya saja sudah terlihat jelas , rumah di gambar ke dua yang hanya menggunakan kayu , yang dapat kapan saja rusak di makan rayap, kekuatan dan ketahanan rumah tersebut kurang meyakinkan karna dapat kapan saja rusak.
---000---
OBSERVASI KETIMPANGAN SOSIAL DI DESA
GEGUNUNG WETAN
(Dewi Rieke Irma P. Absn: 10)
Ketimpangan
sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok. meneliti tentang dua rumah yang bentuk bangunannya
sangat jauh berbeda dari segi ukuran dan modelnya rumah sebelah kiri berlantai dua dan sudah di
haluskan,
rumah
sebelah kanan berlantai 1 dengan cagak kayu dan belum dikeramik.karena
terjadinya ketidak seimbangan antara satu rumah dengan rumah yang lainnya
dimana rumah pertama terlihat bagus bertingkat punya fasilitas lengkap
sedangkan rumah yang satunya lagi terlihat kumuh dan kurang lengkap fasilitas
nya dan kurang layak huni di bandingkan rumah di sampingnya ketidakseimbangan
inilah yang membuat topik ini termasuk ketimpangan sosial.
Faktor
penyebab yang menjadi ketimpangan tersebut antara lain kondisi demografi yang
memiliki perbedaan, perbedaan lapangan kerja, pendapatan masyarakat dan
perbedaan status sosial di masyarakat
----0000----
Observasi ketimpangan di rumah sakit
(AHMAD NUR HADI. Absn: 3)
Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Berdasarkan foto diatas saya mengamati keadaan dan pelayanan
di rumah sakit tentang golongan yang
mampu dan golongan yang tidak mampu.Jika golongan mampu ingin periksa atau pun
berobat di rumah skait akan di layani dengan sangat cepat tanpa adanya antrian
yang lama dan mendapatkan kamar yang diinginkan sedangkan golongan yang tidak
mampu menerima pelayanan yang tidak cepat dan kebanyakan staf rumah sakit akan
membiarkannya mengantri dengan lama untuk mendapatkan pelayanan dan kamar.
Berdasarkan foto di atas saya mengamati keadaan dan
pelayanan di rumah sakit tentang golongan yang kurang mampu dan golongan yang
tidak mampu.jika golongan kurang mampu inggin priksa atau pun berobat di rumah
sakit akan mendapatkan pelayanan yang lebih lambat terkadang bisa mengantri
sampai 24 jm.pelayan nyapun lebih mementingkan orang yang mampu karena dia
membayar sedangkan orang yang ga mampu memakai bbjs.ruang tunggu pun berbeda
orang yang mampu boleh menunggu di kamar pasien sedangkan yang tidak mampu ada
ruangan out dor untuk menunggu pasien.
---000---
KETIMPANGAN SOSIAL LINGKUNGAN SEKITAR
(Nabella Ramadhani. Abn : 21)
Latar Belakang
Ketimpangan sosial adalah
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan
adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Penyebab Ketimpangan Sosial
• Kondisi Ekonomi
Faktor ekonomi sering dianggap
sebagai penyebab utama munculnya ketimpangan sosial. Ketimpangan ini timbul
karena pembangunan ekonomi yang tidak merata.
Ketidakmerataan pembangunan ini
disebabkan karena perbedaan antara wilayah yang satu dengan yang lainnya.
Terlihat dari adanya wilayah yang maju dan wilayah yang tertinggal.
Munculnya ketimpangan yang
dilihat dari faktor ekonomi terjadi karena adanya perbedaan dalam kepemilikan
sumber daya dan faktor produksi.
Daerah yang memiliki sumber daya
dan faktor produksi, terutama yang memiliki barang modal (capital stock) akan
memperoleh pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yangmemiliki
sedikit sumber daya.
•Kondisi Demografis
Demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang masalah kependudukan dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Kondisi demografis antara masyarakat satu dengan yang lain memiliki perbedaan.
Perbedaan antara masyarakat satu dengan yang lain tersebut berkaitan dengan
jumlah penduduk, komposisi penduduk, dan persebaran penduduk.
Gambar 1
Gambar 2
Gambar di ambil pada Hari Sabtu, 20 Januari 2023 di Desa Sumberjo
Ketimpangan Sosial-Ekonomi
Kondisi perekonomian suatu masyarakat atau negara ditentukan
oleh faktor ekonomi dan non-ekonomi yang saling berinteraksi.
Bentuk ketimpangan sosial yang tergolong ketimpangan sosial ekonomi adalah ketimpangan sosial antara kelompok masyarakat kaya dan masyarakat miskin.
Gambar di atas merupakan Ketimpangan antara masyarakat
miskin dan masyarakat kaya menciptakan disparitas ekonomi yang dapat memiliki
dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari individu dan kelompok dalam suatu
masyarakat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan ketimpangan ini melibatkan
aspek-aspek berikut:
1.Pendapatan: Masyarakat kaya seringkali
memiliki pendapatan yang jauh lebih tinggi daripada masyarakat miskin. Ini
dapat disebabkan oleh perbedaan dalam peluang pekerjaan, tingkat pendidikan,
dan akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. Akses ke Pendidikan Berkualitas: Masyarakat kaya
mungkin lebih mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada anggota
keluarganya, sementara masyarakat miskin mungkin menghadapi tantangan dalam hal
akses dan kualitas pendidikan.
3. Akses ke Layanan Kesehatan: Ketimpangan dalam
akses ke layanan kesehatan berkualitas dapat menyebabkan perbedaan dalam
kesejahteraan dan harapan hidup antara masyarakat kaya dan miskin.
4. Peluang Ekonomi: Masyarakat kaya cenderung
memiliki lebih banyak peluang ekonomi, investasi, dan akses ke modal untuk
memulai bisnis. Sebaliknya, masyarakat miskin mungkin menghadapi kesulitan
dalam memulai atau mengembangkan usaha mereka.
5. Perumahan: Perbedaan dalam ketersediaan perumahan
yang layak dan terjangkau juga dapat menciptakan ketimpangan antara masyarakat
kaya dan miskin.
Mengatasi ketimpangan antara masyarakat kaya dan miskin
melibatkan berbagai langkah, termasuk kebijakan ekonomi yang adil, pendidikan
yang inklusif, pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin, dan upaya untuk
mengurangi kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan. Pembangunan
berkelanjutan dan inklusif merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang
lebih setara secara ekonomi.
ALASAN :
Saya memilih contoh ketimpangan sosial di lingkungan sekitar seperti gambar di atas
karena di wilayah Rembang khusus nya di tempat saya tinggal Desa Sumberjo masih
ada ketimpangan sosial ekonomi antara masyarakar kaya dengan masyarakat miskin
---000---
(Ahmad Dedy Marcelino. Absn: 2)
Penyimpangan berarti tindakan yang menyimpang dari
norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari
pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang atau abnormal
tersebut. penyimpangan gambar diatas bisa di lihat dari segi pandang gambar
yang kiri itu jalan yang rusak dan gambar yang kanan itu jalan yang sudah di
perbaiki. kedua gambar bisa dilihat dari segi ekonominya yang satu ekonomi
buruk yang satu ekonomi maju
PENGARUH LETAK WILAYAH BAGI KEMAJUAN
DAERAH
(Neza Indriya Pratama Putri. Absn: 23)
Sumber : dokumen pribadi,21 Januari 2024
Beberapa
daerah di Indonesia pastinya memiliki letak wilayah yang berbeda-beda, misalnya
seperti tampak pada gambar diatas di Ds. Babadan Kec. Kaliori Kab. Rembang
dimana ada penjual yang jualan di depan rumah dan ada penjual yang jualan di
pinggir jalan.
Pada gambar tersebut menunjukkan adanya ketimpangan sosial
dimana penjual yang jualan dipinggir jalan lebih mudah berkembang, daripada
penjual yang jualan di depan rumah dikarenakan kemudahan masyarakat untuk
mengaksesnya.
Penjual yang jualan dipinggir jalan mengalami perkembangan
baik secara ekonomi dan sosial. Sementara itu, penjual yang jualan di depan
rumah mengalami kemajuan yang lebih lambat karena letaknya yang jauh dari jalan
sehingga masyarakat sulit untuk mengaksesnya. Alhasil, penjual yang jualan
dipinggir jalan mendapat pendapatan yang lebih besar dibandingkan penjual yang
jualan didepan rumah. Hal tersebut menunjukkan ketimpangan sosial dari segi
pendapatan masyarakat. Selain itu, interaksi sosial dalam masyarakat pada
penjual yang jualan di pinggir jalan semakin meningkat. Sehingga kemajuan pada
daerah tersebut semakin meningkat. Jadi, dapat disimpulkan perbedaan letak
wilayah mempengaruhi ketimpangan sosial dan berpengaruh pada kemajuan suatu
daerah.
Alasan :
Saya memilih ketimpangan sosial tersebut karena ada di
sekitar lingkungan saya dan letak suatu wilayah merupakan salah satu faktor
alami dari penyebab ketimpangan sosial.
--000--
NO : 08
KELAS : 12 IPS 2
OBSERVASI KETIMPANGAN SOSIAL
TERHADAP PERUMAHAN DI DESA PURWOREJO
(DEVI NUR INDAH RAHMAWATI. Absn: 8)
Ketimpangan
sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah
masyarakat menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Ketimpangan
sosial ada beberapa bentuk atau macam, salah satunya seperti yang saya ambil di
atas yaitu ketimpangan antar golongan. Ketimpangan antar golongan merupakan
ketimpangan yang diukur dari kekayaan atau ditinjau dari kepemilikan rumah,
harta, tanah, kendaraan, cara berpakaian, sampai kebiasaan dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Alasan
saya memilih ini karena Ketimpangan antar golongan sosial terjadi oleh adanya
perbedaan kelas sosial dan stratifikasi sosial. Misalnya seperti contoh gambar
di atas, gambar tersebut melihatkan perbedaan bangunan yang sangat signifikan
yang bisa diartikan dengan ketidakmerataan dan ketidakadilan atau ketimpangan
sosial.
---000---
KETIMPANGAN SOSIAL
Analisis
Jika dianalisis dari segi ekonomi, tampak keduanya memiliki ketimpangan yang cukup signifikan. Mulai dari mata pencaharian yang berbeda satu sama lain. Dimana salah satunya memiliki sebuah bisnis yang bergerak dalam bidang perikanan. Sementara itu pihak yang bersebrangan tidak memiliki sumber pencaharian yang pasti dengan penghasilan yang tidak menentu.
Kemudian jika diamati dari segi pendidikan, keduanya juga memiliki ketimpangan yang tampak nyata. Salah satunya
Alasan
Karena berdampingan sehingga ketimpangan sosial terlihat
dengan jelas
KETIMPANGAN SOSIAL
LATAR BELAKANG
Ketimpangan sosial merujuk
pada ketidaksetaraan atau disparitas dalam distribusi sumber daya, hak, dan
kesempatan di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Ini bisa
melibatkan aspek-aspek seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, akses
kesehatan, dan keadilan sosial.
Secara umum, ketimpangan
sosial dapat muncul ketika ada perbedaan signifikan dalam akses dan manfaat
dari sumber daya atau peluang yang tersedia di masyarakat. Faktor-faktor
seperti latar belakang ekonomi, sosial, dan politik dapat memainkan peran dalam
membentuk ketidaksetaraan ini.
Penting untuk diingat bahwa ketimpangan sosial bukan hanya masalah individu, tetapi juga mencerminkan struktur masyarakat dan sistem yang mendukung atau menghambat kesetaraan. Upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial sering melibatkan reformasi kebijakan, pemberdayaan masyarakat, dan peningkatan akses ke sumber daya kunci.
ALASAN
Untuk memberikan
pengetahuan serta pemahaman tentang ketimpangan sosial di bidang ekonomi dan
mencari pemecahan masalah atau solusi untuk mengurangi ketimpangan sosial
tersebut
Melihat dampak
ketidaksetaraan sosial terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,
termasuk implikasinya terhadap kesehatan, pendidikan, dan partisipasi dalam
kehidupan ekonomi.
Menilai upaya-upaya
pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan
partisipasi aktif warga dalam pembangunan masyarakat.
Penting untuk diingat bahwa penelitian tentang ketimpangan sosial dapat menjadi landasan untuk perubahan positif dan pembangunan masyarakat yang lebih adil.
PEMECAHAN MASALAH
Ketimpangan ekonomi dapat menjadi masalah serius yang
mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Berikut beberapa pemecahan masalah
yang dapat dipertimbangkan:
-Meningkatkan akses
pendidikan dan pelatihan keterampilan untuk memungkinkan lebih banyak orang
mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan di pasar kerja.
- Memberikan
dukungan kepada usaha kecil dan menengah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di
tingkat lokal.
- Memastikan adanya
perlindungan pekerja, termasuk upah yang layak, jaminan sosial, dan kondisi
kerja yang aman.
- Membangun sistem
kesejahteraan sosial yang efektif untuk membantu mereka yang berada dalam
keadaan sulit.
OBSERVASI KETIMPANGAN SOSIAL DI DESA
WARU KEC REMBANG KAB REMBANG
(TAFIA FAZA HASANAH. Absn: 35)
dokumen pribadi
20 Januari 2024
kondisi pada
gambar menunjukkan terjadinya ketimpangan sosial karena adanya perbedaan
ekonomi antar golongan antara masyarakat kaya dan masyarakat miskin. Rumah
orang kaya dan rumah orang miskin menjadi bagian dari ketimpangan karena
perbedaan akses terhadap perumahan yang layak. Orang kaya memiliki kemampuan
finansial untuk memiliki rumah yang besar, mewah, dan terletak di lingkungan
yang nyaman, sementara orang miskin mungkin terbatas dalam pilihan perumahan
yang terjangkau dan berkualitas. Kesenjangan perumahan mencerminkan ketidaksetaraan
ekonomi dan sosial dalam masyarakat yang dapat menyebabkan ketimpangan dalam
masyarakat.
Pada sebuah
daerah, tidak luput dari adanya ketimpangan ekonomi bagi warga nya. Sedikit
sekali bagi suatu daerah yang mampu untuk mengatasi ketimpangan ekonomi
tersebut. Dengan berbagai kemampuan sumber daya manusia yang berbeda juga tidak
semua daerah mampu membuka lowongan kerja yang cukup bagi warga nya menjadi
kendala sendiri. Di beberapa tempat maupun kota, terdapat wilayah dimana
terdapat pula permukiman masyarakat menengah ke bawah dengan tempat tinggal
yang tidak layak. Hal ini menandakan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia
yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Kemiskinan dapat menyebabkan ketimpangan karena orang yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit memiliki akses terbatas terhadap sumber daya dan peluang. Ketika sebagian besar populasi mengalami kemiskinan, kesenjangan ekonomi dan sosial dapat meningkat karena ada perbedaan yang signifikan dalam akses pendidikan, layanan kesehatan, pekerjaan, dan peluang ekonomi. Kondisi ini menciptakan divisi antara kelompok yang memiliki sumber daya dan kesempatan, dengan mereka yang menghadapi keterbatasan, menambah ketidaksetaraan dalam masyarakat.
berikut ini
meruapakan alasan mengapa kemiskinan menyebabkan terjadinya ketimpangan :
1. Akses
Terbatas terhadap pendidikan: Orang miskin mungkin menghadapi kesulitan
dalam memperoleh pendidikan berkualitas, menciptakan kesenjangan dalam
keterampilan dan pengetahuan yang dapat memengaruhi akses mereka ke pekerjaan
yang lebih baik.
2. Tidak
Adanya terhadap layanan kesehatan yang baik, Kemiskinan dapat menghambat
akses terhadap layanan kesehatan yang baik, sehingga dapat meningkatkan risiko
penyakit dan mengurangi produktivitas, sehingga menciptakan kesenjangan dalam
kesejahteraan kesehatan.
3.
Peluang Pekerjaan yang Terbatas: Orang miskin mungkin memiliki akses
terbatas terhadap peluang pekerjaan yang layak dan berpenghasilan tinggi,
sementara orang kaya dapat memilih dari berbagai opsi pekerjaan yang lebih
menguntungkan.
4. Akses
Terbatas terhadap Modal dan Kredit: Orang miskin cenderung sulit memperoleh
modal atau kredit untuk memulai atau mengembangkan usaha, sementara orang kaya
memiliki akses yang lebih mudah, menciptakan ketidaksetaraan dalam penguatan
ekonomi.
5. Infrastruktur
yang Kurang Baik: Daerah yang didominasi oleh kemiskinan mungkin mengalami
kurangnya investasi dalam infrastruktur, seperti jalan, air bersih, dan
listrik, menyebabkan ketidaksetaraan dalam akses dasar untuk kehidupan
sehari-hari.
Kombinasi
faktor-faktor ini dapat menciptakan spiral ketidaksetaraan yang sulit untuk
diatasi tanpa upaya yang terkoordinasi dalam peningkatan kesejahteraan dan
peluang ekonomi.
--00--
OBSERVASI KETIMPANGAN SOSIAL DI DESA WARU
KEC. REMBANG KAB. REMBANG
(SEVIA MEILANI BUDIANTI. Absn: 34)
Dokumen pribadi
21 Januari 2024
Gambar
di atas termasuk ketimpangan sosial karena Ketimpangan dalam kondisi jalan,
seperti jalan berlubang versus jalan beraspal dapat mencerminkan
ketidaksetaraan dalam investasi infrastruktur yang berakibat adanya
transportasi terhambat sehingga mobilitas penduduk dan kegiatan ekonomi tidak
lancar .Wilayah dengan jalan yang baik dan beraspal mungkin lebih cenderung
menerima perhatian dan dana infrastruktur, meningkatkan aksesibilitas dan
pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, jalan yang berlubang mungkin terdapat di
daerah yang kurang mendapatkan perhatian, menciptakan ketimpangan dalam akses
dan kualitas infrastruktur antarwilayah dan adanya hal tersebut mengakibatkan
campur tangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang tidak terjadi
sinkronisasi dalam membuat suatu kebijakan. Dan Berkembangnya globalisasi
memberikan angin bagi investor untuk menanamkan modal dalam bentuk investasi.
Dana investasi ini penting karena dapat menjadi salah satu sumber dana Dalam
melaksanakan pembangunan Oleh karena itu pemerintah mengelola faktor untuk
meningkatkan investasi pembangunan Meskipun demikian Para investor hanya akan
menanamkan modal pada sektor atau komoditas yang dianggap menguntungkan bagi
pembangunan.
--000--
KETIMPANGAN SOSIAL DI DESA KABONGAN LOR
(Salsa Rahma A. Absn: 32)
Ketimpangan sosial
merupakan salah satu permasalahan sosial yang dapat ditemui dalam kehidupan
sehari-hari. Satu kelompok hidup bergelimang kemewahan sementara sisi lain ada
kelompok yang susah payah untuk memenuhi kebutuhan pokok.
Mengutip dari buku Kesehatan Reproduksi Medis Sosial
Psikologi oleh Anita Lontaan dkk. Ketimpangan sosial adalah ketidakseimbangan
dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun kelompok. Ketimpangan
juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan adanya
ketidakmerataan dan ketidakadilan.
pernyataan : pada gambar tersebut terdapat adanya
ketimpangan sosial, dimana ada 2 bangunan yang bertingkat dan satunya yang
tidak, rumah yang besar di cat bagus sedangkan rumah yang kecil tidak di cat.
terdapat dua bangunan rumah yang berbeda, rumah yang tidak
di catt adalah rumah seorang nelayan sedangkan rumah yang di cat oren tersebut
adalah rumah seorang bos kapall.
KETIMPANGAN SOSIAL
LATAR BELAKANG
Ketimpangan sosial adalah kondisi di mana terdapat perbedaan yang
signifikan dalam distribusi sumber daya, peluang, hak, dan keuntungan di antara
individu atau kelompok dalam masyarakat.
Ketimpangan sosial
merupakan bentuk ketakadilan yang dirasakan oleh masyarakat dalam status dan
kedudukan.
Jadi, ketimpangan sosial
bisa diartikan sebagai ketaksamaan akses untuk mendapatkan atau memanfaatkan
sumber daya yang tersedia. Sumber daya bisa berupa kebutuhan primer seperti
pendidikan, kesehatan, perumahan, peluang berusaha dan kerja, dapat berupa
kebutuhan sekunder seperti sarana pengembangan usaha, sarana perjuangan hak
asasi, sarana saluran politik, dan lain-lain.
ketimpangan sosial dapat diartikan sebagai adanya ketakseimbangan atau jarak yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang disebabkan adanya perbedaan status sosial, ekonomi, ataupun budaya.
ALASAN
Salah satu contoh kasus
ketimpangan sosial di Indonesia misalnya ketika seorang dengan pendidikan
rendah akan kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan kriteria syarat
berpendidikan tinggi.
Faktor ekonomi paling kentara menjadi penyebab terjadinya ketimpangan sosial. Jika sebuah daerah memiliki sumber daya alam serta produksi yang melimpah, maka akan lebih tinggi status ekonominya. Sedangkan, wilayah dengan SDA rendah akan tertinggal. Begitu pula dalam sisi individu, orang dengan ekonomi rendah akan lebih susah mendapatkan akses dibandingkan dengan individu dengan ekonomi menengah atau tinggi.
PEMECAHAN MASALAH
Berbagai Upaya Mengatasi Ketimpangan Sosial di Indonesia
adalah
-Penyediaan
pendidikan yang berkualitas, Dengan meningkatnya akses ke pendidikan yang
berkualitas, diharapkan kesempatan untuk meraih pekerjaan yang lebih baik akan
menjadi lebih merata.
- pemberian akses
fasilitas umum yang sama kepada semua elemen Masyarakat
- membuka peluang
pekerjaan yang lebih lebar.
- Pengembangan
Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
(Nya Eka Berliana. Absn: 27)
Observasi ketimpangan sosial yang terjadi antara anak sekolah dan anak yang putus sekolah di Dukuh Nganguk Desa Gunungsari kecamatan Kaliori kabupaten Rembang
Sumber: Dokumen pribadi,Senin 15 Januari 2024 |
Ketimpangan
sosial adalah kondisi di mana ada ketidakseimbangan atau kesenjangan di dalam
lingkungan masyarakat yang dilatarbelakangi oleh status sosial, ekonomi, dan
juga budaya, Salah satu dampak yang terasa dengan adanya ketimpangan sosial
adalah rendahnya tingkat pendidikan.
Gambar
di atas merupakan contoh anak yang sekolah pada umumnya . TETAPI di Daerah
Gunungsari Dukuh Nganguk terdapat salah satu anak yang putus sekolah
berdasarkan informasi yang saya dapatkan faktor penyebab ketimpangan sosial ini
adalah faktor internal individu karena faktor internal individu adalah faktor
pendorong munculnya ketimpangan sosial yang berasal dari dalam pribadi
individu, seperti yang sudah saya jelaskan di atas anak ini tidak mau sekolah
karena ketimpangan sosial yang berasal dari dalam pribadi individu itu sendiri,
dan rendahnya edukasi terhadap anak ini juga sangat berpengaruh terhadap
pribadi anak ini, orangtunya juga sudah tidak sanggup untuk mengasih tau kepada
anak ini, padahal peran orang tua sangatlah penting kalo orang tua sudah menyerah
sudah tidak mau mengurus i tentang pendidikan kita kita juga kan berfikir
demikian, kita akan malas, melakukan hal hal yang tidak bermanfaat dan
melakukan hal hal negatif, sekolah tidak hanya belajar untuk menulis dan
membaca saja tetapi ada banyak ilmu ilmu yang kita dapatkan saat sekolah. Dan
pergaulan juga sangat mempengaruhi pribadi seseorang, anak ini selalu berkumpul
dengan orang-orang dewasa yang membuat anak ini ikut terjerumus dalam pergaulan
orang dewasa contohnya meminum minuman keras, keluar Sampek larut malam, dan
hal-hal negatif lainnya padahal hal ini tidak pantas di lakukan oleh anak
sekolah apalagi masih SD. Dan pola pikir anak ini lah yang membuat dia enggan
untuk sekolah.
---000---
Ketimpangan
sosial toko kelontong dan supermarket
(Joenatha Putra H. Absn: 17)
foto ini diambil pada tanggal 22 Januari 2023
pada pukul 22.00.ketimpangan pada foto
ini adalah terdapat adanya supermarket yang
besar mempunyai banyak stock barang
yang dapat di jual dan juga omset yang sangat
besar. namun foto pada kanan ini menunjukkan sebuah toko kelontong yang kecil
dan hanya mempunyai beberapa barang untuk di jual, dan omset pada toko
kelontong ini juga tidak terlalu besar dan cenderung kecil
---000---
OBSERVASI
KETIMPANGAN ANTAR PETANI DI DUKUH NGANGUK, DESA GUNUNGSARI, KECAMATAN KALIORI,
KABUPATEN REMBANG
(DEVIYA INTAN HAYATI. Absn: 9)
Dukuh Nganguk, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, Kabupaten Rembang |
Indonesia
merupakan negara agraris yang memiliki kekayaan atas sumber daya alamnya.
Sektor pertanian masih menjadi hal yang penting di Indonesia karena sebagian
besar karena sebagian besar makanan
pokok masyarakat dihasilkan dari pertanian. Dengan adanya sumber daya dan
kontur tanah yang mendukung, menjadikan lahan pertanian di Indonesia cocok
untuk ditanami berbagai macam tanaman misalnya, padi, kedelai, jagung, dan
masih banyak lagi tanaman lainnya.
Secara
geografisnya Dukuh Nganguk, Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori, kabupaten
Rembang merupakan permukiman yang dikelilingi oleh area persawahan yang luas
dengan pola memanjang. Lahan tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai lahan pertanian. Hampir 75% masyarakat Dukuh Nganguk
memiliki lahan pertanian sendiri dan sisanya belum memiliki lahan sendiri.
Adanya
perbedaan yang mencolok antara jumlah kepemilikan tanah menyebabkan timbulnya
sistem sewa tanah dan bagi hasil maro. Sistem sewa tanah terjadi apabila petani
menyewa lahan pertanian orang lain untuk dikerjakan. Sistem bagi hasil maro
terjadi apabila petani mengerjakan lahan pertanian dengan imbalan separuh dari
hasil panen. Kedua sistem tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian
masing-masing yang nantinya akan berpengaruh terhadap efisiensi dan pendapatan
bersih yang diperoleh.
Sumber : dokumen pribadi, Minggu 12 Maret 2023 |
Pengaruh kegiatan sewa pada pendapatan petani dimulai dari biaya sewa lahan yang dibayar setiap musim panen, biaya pembersihan dan garap lahan yang disewa. Petani membayarkan biaya sewa lahan menggunakan uang penjualan hasil panen kepada si pemilik lahan. Biaya sewa lahan dilakukan atas dasar kesepakatan bersama antara pemilik lahan dengan petani penyewa. Sedangkan sistem bagi hasil maro hasil panen dibagi dua dengan pemilik lahan di mana bagi hasil yang diberikan kepada pemilik lahan dianggap sebagai biaya sewa.
Pendapatan
petani di Dukuh Nganguk didasarkan pada keseluruhan jumlah hasil panen padi.
Besar kecilnya tanaman padi dipengaruhi oleh luas lahan. Semakin luas lahan
maka semakin banyak padi yang dihasilkan. Harga jual beras per KG Rp 13.500,00. Oleh
karena itu, semakin banyak padi yang dipanen maka semakin tinggi pula
pendapatan masyarakat.
Ketimpangan yang dialami oleh antara petani di Dukuh Nganguk dapat dilihat dari perbedaan yang tampak pada kepemilikan lahan. Status kepemilikan lahan berdampak pada rendahnya produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Petani yang memiliki status kepemilikan lahan sendiri akan terbebas dari biaya lahan dan tentunya tingkat pendapatannya juga jauh lebih tinggi dibandingkan petani yang menyewa lahan sewa milik petani lain.
Perbedaan
pendapatan antar petani akan menimbulkan status kelas sosial baru di lapisan
masyarakat Dukuh Nganguk, yaitu kelompok masyarakat kaya (Petani dengan status
kepemilikan lahan sendiri) dan masyarakat miskin (Petani yang belum memiliki
lahan). Ketimpangan sosial ini dapat kita lihat dari pendapatan, kepemilikan
aset berharga, dan bagaimana cara masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.
Sumber : dokumen pribadi, Sabtu 13 Januari 2024 |
Bagi mereka yang memiliki lahan sendiri akan lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan dasarnya, sehingga mereka mampu membeli aset berharga, seperti peralatan modern pertanian, rumah mewah, mobil, perhiasan dan lain-lain. Berbanding terbalik dengan petani yang belum memiliki lahan pribadi, mereka akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya karena untuk mendapatkan pendapatan mereka harus mengeluarkan biaya atau modal yang lebih besar.
---000---
KETIMPANGN SOSIAL
PEMBANGUNAN JALAN
(Natasha Naysilla Drvega. Absn: 22)
Latar Belakang
Ketimpangan sosial adalah
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara individu maupun
kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah masyarakat menunjukkan
adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
Ketimpangan pembangunan antar Desa satu dengan desa lainya merupakan aspek yang terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah ketimpangan pada dasarnya disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan sumberdaya alam dan perbedaan kondisi geografi yang terdapat pada daerah tersebut dan perbedaan ini , kemampuan suatu daerah dalam mendorong proses pembangunan juga menjadi berbeda. Karena itu, tidaklah mengherankan bila mana pada setiap daerah rasanya terdapat daerah maju (Development Pegion) dan daerah terbelakang (Underdevelopment Region). Menunjukkan bahwa adanya ketimpangan tidak meratanya pembangunan seperti foto dibawah ini didesa Sidowayah jalan yang sudah beraspal dan bagus untuk dilalui sedangkan didesa ngumpleng jalannya belum beraspal hal itu dapat menghambat transportasi sehingga mobilitas penduduk dalam menjalankan kegiatan ekonomi tidak lancar.
•
KETERANGAN
Dalam
foto diatas merupakan contoh yang saya pakai untuk penelitian ketimpangan
sosial yang termasuk faktor non alami yaitu kebijakan pemerintah yang masih
belum bisa meratakan pembangunan jalan di kota Rembang. Seperti contoh diatas
yaitu membandingkan Desa saya Sidowayah RT 02 RW 03 dengan Desa ngumpleng.
• KESULITAN DALAM MEMBUAT PENELITIAN
adalah susahnya mencari ketimpangan yang ada disekitar lingkungan saya sehingga saya mencari cari ketimpangan di desa yang jauh dari tempat tinggal saya serta desa yang saya tuju jalannya tidak layak untuk dilalui oleh pengendara kendaraan karena jalan belum beraspal dan masih berlubang - lubang. Ketika saya melakukan penelitian di desa ngumpleng kondisi jalan yang tidak halus membuat perut saya sakit karena struktur tanah yang tidak sama.
• ALASAN
PENELITIAN
Alasan saya memilih penelitian ini karena saya tertarik dalam meneliti lebih dalam tentang ketimpangan pembangunan yang diprngaruhi kebijakan pemerintah menyebabkan kondisi jalan yang masih belum merata di wilayah kabupaten Rembang karena pada dasarnya proses pembangunan disetiap daerah juga berbeda beda seperti didesa Sidowayah proses pembangunan jalanya sangat baik sedangkan di desa ngumpleng proses pembangunan jalannya belum layak untuk dilewati oleh para masyarakat disekitar apalagi jalan itulah tempat untuk mobilitas penduduk untuk mencari nafkah sehingga menyebabkan terhambatnya mobilitas penduduk menjadi tidak lancar karena masih belum bisa menikmati jalanan yang beraspal. Pemerintah daerah harus segera menyikapi hal tersebut karena jalanan yang tidak bagus membuat mobilitas masyarakat tidak lancar dan seringkali membuat adanya kecelakaan dijalan tersebut karena akses jalan yang belum memadai. contohnya saja petani yang sedang membawa rumput untuk peliharaannya harus melewati jalanan yang tidak beraspal tersebut setiap hari membuat ban motor sang pengendara bocor hal itu membuat kerugian bagi petani serta pengguna jalan lainnya sehingga membuat kegiatan perekonomian tidak lancar.
---000---
KETIMPANGAN SOSIAL DI DESA SIDOWAYAH RT 04/ RW 02
(Saharani Yanidar Zahra. Absn: 31)
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya
panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan penelitian sosial ini. Tujuan
pembuatan penelitian sosial ini adalah untuk memenuhi tugas Sosiologi dan juga
untuk menambah pengalaman penulis.
Penelitian sosial
ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua informan yang telah berkonstribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu, saya menerima segala kritik dan saran untuk kesempurnaan proposal
penelitian ini.
Akhir kata saya
berharap semoga penelitian sosial tentang "KETIMPANGAN SOSIAL (Analisis
Deskriptif di Desa Sidowayah)" dapat bermanfaat untuk semua siswa dan
bisa menjadi inspirasi bagi pembaca.
Rembang,
17 Januari 2024
Saharani Yanidar Zahra
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ketimpangan sosial biasa dikenal pula
sebagai kesenjangan sosial. Sebutan ini merupakan terjemahan dari social
inequality. Ketimpangan sosial adalah pembedaan kelas sosial akibat adanya
ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Menurut Karl Marx, ketimpangan
sosial adalah pembedaan kelas sosial yang didasarkan atas kepemilikan alat
produksi. Menurut William Ogburn, ketimpangan sosial merupakan perubahan sosial
yang melibatkan unsur-unsur dalam masyarakat yang saling berhubungan antara
satu dengan yang lain. Secara garis besar, ketimpangan sosial adalah sebuah
masalah sosial akibat adanya ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat. Hal
ini disebabkan oleh berbagai macam faktor serta mengakibatkan berbagai macam
dampak pula dalam bidang ekonomi, budaya, dan lain sebagainya(www.quipper.com)
Ketimpangan
sosial merupakan fenomena masyarakat yang bersifat global, terjadi baik di
negara maju ataupun terbelakang. Bahkan proses integrasi ekonomi global
cenderung akan mempertajam perbedaan kelompok kaya dan kelompok miskin. Bagi
negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, ketimpangan sosial
merupakan ancaman keamanan nasional sebab ketimpangan sosial ini akan
berakumulasi dan bersinergi dengan berbagai persoalan masyarakat yang kompleks
yang dapat menjadi penghambat pembangunan negara (Rangga, 2009:3).
Banyaknya
ketimpangan di Indonesia telah menjadi masalah yang sangat serius dan harus
segera diatasi. Peran dari pemerintahlah ketimpangan sosial ini dapat teratasi,
akan tetapi banyaknya orang yang berada di meja pemerintahan mengalami kasus
korupsi, sehingga untuk megatasi ketimpangan sosial ini sangatlah kecil
harapan. Kemiskinan adalah faktanya, ketimpangan sosial di Indonesia ini
bukanlah takdir, tetapi sengaja diciptakan. Pada saat krisis moneter 1997,
mayoritas masyarakat Indonesia kesusahan, PHK massal terjadi serentak
dimana-mana, tetapi ada juga kalangan minoritas yang tidak tersentuh, bahkan
mensyukuri krisis moneter tersebut. Ketimpangan sosial yang tinggi terjadi di
Indonesia bagian timur.
World Bank
lewat laporan bertajuk Indonesia's Rising Divide menyebutkan empat hal yang
mendorong ketimpangan di Indonesia yang berpotensi mempengaruhi kehidupan
warganya berikut generasi penerus masa depan. Masalah pertama adalah
ketimpangan kesempatan yang memperkecil peluang sukses anak-anak dari keluarga
miskin. Dengan terbatasnya sumber daya, mereka berpotensi mengalami stunting
atau kekurangan gizi. Belum lagi akibatnya dalam pendidikan. Persoalan kedua
adalah ketimpangan upah dalam dunia kerja. Pasar kerja kini dipenuhi oleh
tenaga kerja, baik terampil atau tidak Mereka yang punya kecakapan tinggi akan
digaji besar sekali. Sebaliknya, yang kurang cakap dan belum punya kesempatan
untuk mengembangkan diri akan terjebak dalam pekerjaan informal, bergaji kecil,
dan kurang produktif. Persoalan ketiga adalah pemusatan kekayaan yang tinggi
dan yang ke empat adalah guncangan, misalnya PHΚ dan bencana alam. Apabila hal
itu terjadi, orang kaya tidak akan kesulitan mengatasi masalah. Sebaliknya,
rumah tangga yang tergolong miskin dan rentan miskin, akan rentan ambruk pula
jika terjadi guncangan ekonomi, kesehatan, sosial, politik, dan bencana alam.
Masyarakat miskin juga tak punya asuransi, sehingga jaring pengaman sosialnya
adalah teman dan keluarga besar.
Ketimpangan
sosial atau kesenjangan sosial terjadi saat sumber daya yang ada di dalam suatu
masyarakat tidak tersebar secara merata, yang menimbulkan pola-pola khusus
berdasarkan kategori-kategori yang ditetapkan secara sosial. Kesenjangan sosial
dihasilkan oleh perbedaan kekuasaan, agama, kekerabatan, martabat, ras,
etnisitas, gender, usia dan golongan.
Kesenjangan
sosial berkaitan dengan kesenjangan ekonomi, yang biasanya dideskripsikan atas
dasar distribusi pemasukan atau kekayaan yang tidak merata, merupakan jenis
kesenjangan sosial yang sering diteliti. Ilmu ekonomi dan sosiologi secara
aktif menggunakan pendekatan-pendekatan yang berbeda untuk meneliti dan
menjelaskan kesenjangan ekonomi.
Dari latar belakang masalah tersebut maka kami terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul "KETIMPANGAN SOSIAL (Analisis Deskriptif di Desa Sidowayah)". Dari penelitian ini kami bisa menguraikan perwujudan ketimpangan sosial di Desa Kaulon. Sehingga penelitian ini dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis
DOKUMENTASI
RUMAH
PAK ABADI & PAK DIDIK
Ketimpangan
sosial yang ada di Desa Sidowayah RT04/RW02 yaitu meliputi kondisi demografis
di contohkan pada keluarga Pak Abadi dengan Pak Didik. Keluarga Pak Abadi yang
termasuk ke dalam kategori keluarga tidak mampu, Sedangkan Keluarga Pak Didik
termasuk ke dalam kategori keluarga mampu.
Ø
Latar
belakang Pak Abadi dan Istrinya yang hanya lulusan SD membuat beliau kesulitan
mendapatkan pekerjaan. Pak Abadi bekerja mencari Dem (cacing laut) jika ada
pesanan, namun penghasilan dari jualan Dem sendiri tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan keluarganya. sehingga pak abadi melakukan pekerjaan sambilan seperti
mengumpulkan barang rongsokan yang bisa di jual dan menghasilkan uang. Pak
Abadi sendiri tidak mempunyai keahlian atau skill yang bisa di manfaatkan sehingga
sulit untuk memulai usaha selain itu juga tidak ada dana untuk memulai usaha
karena beliau dan keluarga hidup pas pasan. Pak abadi mempunya tiga orang anak
yang masih kecil dan masa depan ketiga anaknya masih panjang, sehingga membuat
pak abadi harus terus berjuang bekerja keras untuk mendapatkan penghasilan. Pak
abadi tidak mendapatkan warisan dari orang tuanya maupun orang tua sang istri
karena orang tua beliau juga termasuk orang yang tidak mampu. Sehingga orangtua
pak abadi maupun istri tidak bisa memberikan warisan kepada sang anak, keluarga
pak abadi selalu mendapatkan Bantuan Sosial dari pemerintah contohnya PKH, KIP,
BPJS dan masih banyak lagi. Dengan begitu bantuan yang di dapat bisa membantu
memenuhi kebutuhan beliau dan keluarga.
Ø Sedangkan Latar Belakang keluarga Pak Didik yang dapat di Kategorikan Mampu karena pendapatan perharinya sudah terjamin. Pak Didik sehari hari bekerja Sebagai penjual gas elpiji atau agen gas elpiji bahkan Pak Didik sudah mempunyai beberapa Karyawan untuk membantu bekerja mengantar pesanan gas kepada customer. Pak Didik terus berjualan gas hingga kini 19 Tahun lamanya. Gas elpiji yang di jual adalah gas yang berukuran 12kg dan 3kg. Untuk gas 12kg bagian Rembang kota Pak Didik yang menguasai, sangat lancar usaha yang di jalankannya. Perhari pak Didik bisa menjual sekitar 30-40 tabung gas elpiji berukuran 12kg. Pak Didik mempunyai 2 Rumah, rumah utama yang di huni beliau dan keluarganya sedangkan rumah kedua tidak ada yang menghuni dengan begitu bagian garasinya di gunakan untuk gudang gas elpiji. Pak Didik sendiri hanya lulusan SMA tetapi dengan status itu beliau justru mampu memulai usaha menjadi agen gas elpiji karena keahlian atau skill yang beliau punya dalam hal bisnis.
ALASAN MEMILIH LOKASI PENELITIAN
DI DESA SIDOWAYAH RT04/RW02
Alasan saya memilih meneliti ketimpangan
sosial yang ada di Desa Sidowayah RT04/RW02 karena itu merupakan Desa saya
sendiri dan juga kebetulan Di desa ini memang terdapat ketimpangan sosialnya,
selain itu agar siswa siswi lainnya tahu bahwa ketimpangan sosial pasti ada di
sekitar lingkungan kita dengan begitu kita bisa sama sama belajar mengenai
ketimpangan sosial yang ada. Penyebab ketimpangan sosial yang ada di Desa
Sidowayah ini karena kondisi Demografis yang ada. Di mulai dari perbedaan
status sosial yang ada hingga kondisi pendidikan yang tidak merata pada zaman
dahulu, hingga menyulitkan masyarakat pada zaman dahulu untuk mendapatkan
pendidikan yang layak. faktor utama yang mempengaruhi pendidikan sendiri yaitu
pendapatan ekonomi yang sulit hingga terpaksa untuk tidak melanjutkan
pendidikan, justru beralih bekerja untuk mempertahankan kelangsungan hidup
masyarakat pada zaman dahulu. Dari faktor itulan yang membuat status pendidikan
masyarakat bahkan tidak adanya skill yang memumpuni untuk menuju kehidupan yang
lebih maju hingga makmur. Ketimpangan Sosial yang ada karena kondisi Demografis
ini terjadi karena perbedaan masyarakat satu dengan yang lain berkaitan dengan
tingkat pendidikan hingga perbedaan kondisi ketenagakerjaan. Banyaknya
ketimpangan sosial yang ada di Indonesia ini menjadi masalah yang sangat serius
dan harus segera di atasi. sehingga peran pemerintah sangat penting bagi
masyarakat yang berdampak dengan begitu ketimpangan sosial yang masih ada lama
kelamaan bisa teratasi. Tetapi dengan maraknya kasus korupsi yang di lakukan
pihak pemerintahan sendiri justru sangatlah kecil harapan untuk mengatasi
ketimpangan yang ada. Tetapi selama ini Bantuan Sosial yang di berikan
pemerintah masih terus berlanjut hingga kini sehingga mampu meringankan beban
keluarga yang kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Bantuan
Sosial lainnya juga masih berlaku seperti BPJS yang di berikan pemerintah
sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pengobatan setiap bulannya dengan
begitu masyarakat sudah tidak perlu memikirkan biaya pengobatan lagi dan sudah
tidak ragu untuk berobat di rumah sakit. Peran pemerintah saat ini sangat
penting untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
---000---
OBSERVASI KETIMPANGAN SOSIAL YANG ADA DI DESA TANJUNGSARI
KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG
Ketimpangan antar golongan sosial ekonomi masyarakat Dukuh
Karanggeng, Desa Tanjungsari.
ketimpangan ini di sebabkan oleh perbedaan oleh kelas sosial dan lapisan masyaraka.sebagai contoh,perbedaan pelayanan kesehatan antara orang mampu yang mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik
ketimpangan ini di sebabkan oleh perbedaan oleh kelas sosial dan lapisan masyarakat. Sebagai contoh, perbedaan pelayanan kesehatan antara orang kaya dan miskin sangat mencolok, dengan mereka yang kaya mendapatkan layanan kesehatan yang lebih baik.
ketimpangan sosial antara masyarakat dari golongan mampu dan masyarakat kurang mampu dapat anda lihat secara fisik. perhatikan gambar di bawah ini
•salah satu gambaran kehidupan masyarakat dari golongan
mampu
• berikut gambar kehidupan masyarakat dari golongan kurang mampu
pada kedua gambar tersebut tampak adanya kesenjangan sosial antara masyarakat yang hidup berkecukupan dan masyarakat yang hidupnya serba kekurangan
pada kedua gambar tersebut kalian bisa menyimpulkan bahwa
dari segi timpat tinggal nya gambar yang pertama kehidupan seseorang yang serba
berkecukupan sehingga fasiltas atau ekonominya memadai. di banding dengan
gambar yang kedua kehidupan seseorang yang serba kekurangan sehingga ekonomi
dan fasilitas kurang baik.
---000---
Ketimpangan sosial antara dua rumah di desa Sidowayah
(Nifan Nur Sabila. Absn: 24)
*Gambar 1 & 2 berada di desa Sidowayah, kabupaten rembang / kecamatan rembang.
penjelasan : dari gambar kedua tersebut menjelaskan
ketimpangan sosial antara dua rumah yang berbeda satu sama lain bisa di bilang
menurut pendapat saya kedua gambar tersebut merupakan ketimpangan sosial dan
ketimpangan sosial tersebut atau yang membedakannya adalah dari gambar
1rumahnya hanya dengan batu bata berwana putih saja dan di lapisi dengan semen
di bagian pinggirnya dan adapun di tengah rumah samping tersebut terdapat
sebuah gubuk kecil yaitu kamar mandi. sedangkan gambar 2 rumahnya sudah di lapisi
dengan tembok yang sudah ada catnya yang berwana putih dan rumahnya keliatan
mewah dan bagus terus di depannya ada pohon mangga yang agak besar sehingga
melengkapi hiasan rumah tersebut menjadi lebih bagus dan di rumah tersebut
terdapat pagar yang berwarna hitam sedangkan gambar 1 tidak ada pagar sama
sekali.
sekian penjelasan dari yang saya sampaikan, terima kasih.
--00--
KETIMPANGAN SOSIAL ANTARA GENERASI
MUDA DAN GENERASI TUA TERHADAP PEMANFAATAN HANDPHONE DI DESA LETEH
(David Wahyu Ilham Yahya. Absn: 7)
● ALASAN SAYA MEMILIH TOPIK INI
: Saya memilih topik "Perbedaan Penggunaan Handphone
antara Generasi Muda dan Generasi Tua di Desa" karena hal ini relevan
dengan kehidupan sehari-hari kita. Sebagai anak SMA, saya melihat adanya
perbedaan dalam penggunaan handphone antara generasi muda dan generasi tua di
desa.
● FOTO FOTO
Tangan Bu Iam Minggu. 14 Januari 2024 19.37 |
Tangan Mbak Nafis. Selasa, 16 Januari 2024. 18.13 |
● BUKTI KETIMPANGAN SOSIAL
Hal tersebut dapat dikatakan sebagai ketimpangan sosial karena terdapat ketidakseimbangan dalam pemanfaatan handphone antara generasi muda dan generasi tua. Generasi muda cenderung lebih aktif dan terampil dalam menggunakan handphone untuk berbagai keperluan seperti komunikasi, rekreasi, mencari pekerjaan, belajar, mengembangkan bisnis, dan lain sebagainya. Mereka dapat dengan mudah mengakses informasi, terhubung dengan orang lain, dan memanfaatkan fitur-fitur yang ada pada handphone.
Di sisi lain, generasi tua cenderung hanya menggunakan handphone untuk berkomunikasi saja dan tidak dapat menggunakan potensi penuh yang dimiliki oleh handphone. Mereka mungkin tidak terbiasa dengan teknologi modern atau kurang mendapatkan pelatihan yang cukup untuk memanfaatkan handphone dengan baik. Akibatnya, mereka tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi dan keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan handphone secara maksimal.
Ketidakseimbangan ini mencerminkan adanya kesenjangan antara generasi muda dan generasi tua dalam hal akses dan pemanfaatan teknologi. Hal ini dapat berdampak pada kesempatan dan kualitas hidup generasi tua, serta dapat memperkuat kesenjangan sosial yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi ketimpangan sosial ini dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada generasi tua agar mereka dapat memanfaatkan potensi handphone dengan baik.
● LATAR BELAKANG
Ketimpangan sosial antara generasi muda dan generasi tua dalam pemanfaatan handphone di Desa Leteh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut adalah latar belakang faktor yang dapat memengaruhi ketimpangan tersebut:
1. Faktor Aksesibilitas: Desa Leteh memiliki keterbatasan
infrastruktur telekomunikasi dan akses internet yang mempengaruhi aksesibilitas
handphone bagi generasi tua. Selain itu, generasi tua juga memiliki
keterbatasan finansial dalam membeli handphone dan mengakses paket data
internet.
2. Faktor Pendidikan: Generasi tua memiliki tingkat
pendidikan yang lebih rendah dibandingkan generasi muda, yang dapat
mempengaruhi pemahaman mereka tentang teknologi dan penggunaan handphone.
Kurangnya literasi digital dan kurangnya kesempatan untuk memperoleh pendidikan
teknologi juga dapat menjadi faktor latar belakang.
3. Faktor Budaya dan Nilai Tradisional: Generasi tua memiliki nilai-nilai tradisional yang mengutamakan interaksi sosial langsung dan menganggap penggunaan handphone sebagai hal yang tidak penting. Hal ini dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap penggunaan handphone dan mengurangi minat mereka untuk memanfaatkannya secara maksimal.
● SOLUSI:
Untuk mengatasi ketimpangan sosial antara generasi muda dan generasi tua dalam pemanfaatan handphone di Desa Leteh, beberapa solusi dapat diusulkan:
1. Peningkatan Aksesibilitas: Pemerintah dan lembaga terkait
dapat bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur telekomunikasi dan akses
internet di Desa Leteh. Program subsidi atau bantuan finansial juga dapat
diberikan kepada generasi tua agar mereka dapat membeli handphone dan mengakses
paket data internet dengan lebih mudah.
2. Peningkatan Literasi Digital: Diperlukan program
pendidikan dan pelatihan literasi digital khusus untuk generasi tua di Desa
Leteh. Pelatihan ini dapat mencakup pengenalan dasar tentang penggunaan
handphone, internet, dan aplikasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi, generasi tua dapat
memanfaatkan handphone dengan lebih efektif.
3. Pengenalan Nilai-nilai Positif dalam Penggunaan
Handphone: Melalui kampanye sosialisasi dan pendidikan, generasi tua dapat
diberikan pemahaman tentang manfaat positif penggunaan handphone, seperti akses
ke informasi, komunikasi jarak jauh dengan keluarga dan teman, serta peluang
bisnis online. Dengan pemahaman ini, generasi tua dapat mengubah sikap mereka
terhadap penggunaan handphone dan memanfaatkannya secara lebih optimal.
4. Kolaborasi Antar Generasi: Generasi muda dapat berperan sebagai mentor atau pendamping bagi generasi tua dalam memahami dan menggunakan handphone. Melalui kolaborasi ini, generasi tua dapat belajar dari generasi muda dan merasa lebih percaya diri dalam menghadapi teknologi.
Dengan mengimplementasikan solusi-solusi ini, diharapkan
dapat mengurangi ketimpangan sosial antara generasi muda dan generasi tua dalam
pemanfaatan handphone di Desa Leteh, sehingga semua anggota masyarakat dapat
merasakan manfaat dari perkembangan teknologi yang ada.
--00--
KETIMPANGAN SOSIAL
NELAYAN DESA
KABONGAN LOR KABUPATEN REMBANG
(Ivana kanaya putri. Absn: 16)
LATAR BELAKANG
Sebagai makhluk ciptaan Tuhan,
manusia diciptakan dengan berbagai perbedaan. Perbedaan tersebut tidak sekedar
fisik tetapi juga sosial, ekonomi , kebudayaan , serta agama. cara menghargai
perbedaan dapat ditunjukkan dengan pengembangan toleransi yang beragama empati
dan turut serta dalam kegiatan sosial tanpa memandang perbedaan golongan
ketimpangan sosial juga disebut kesenjangan sosial pertimbangan sosial dapat
diartikan suatu ketidakseimbangan dalam masyarakat sehingga menjadikan sesuatu
perbedaan demikian mencolok.
Ketimpangan sosial adalah kondisi di
mana terdapat perbedaan yang signifikan dalam distribusi sumber daya, peluang,
hak, dan keuntungan di antara individu atau kelompok dalam masyarakat.
Ketimpangan sosial merupakan bentuk ketakadilan yang dirasakan oleh masyarakat
dalam status dan kedudukan. Ketimpangan sosial lebih merujuk pada adanya
ketidakesetaraan. ketimpangan sosial terlihat jelas dengan adanya jarak di antara golongan golongan masih dalam
masyarakat.
Di atas terdapat gambar kapal nelayan yang
mempunyai ukuran berbeda besar dan kecil,besar kecilnya kapal nelayan dapat
mempengaruhi pendapatan yang di dapat. Kapal kecil cenderung mendapatkan hasil
tangkapan sedikit karena tidak memungkinkan kapal kecil untuk ke tengah laut ,
mencari tangkapanya hanya di tepi area pantai. Sedangkan kapal yang besar cenderung mendapatkan hasil
tangkapan banyak karena dapat mencari tangkapan Samapi ke tengah laut bahkan
lebih.
Dan kapal besar ada yang menggunakan dua
mesin , sehingga memungkinkan nelayan dapat berpindah pindah tempat agar
mendapatkan hasil tangkapan yang memuaskan, berbeda halnya dengan nelayan yang
mempunyai kapal kecil hanya mempunyai satu mesin itupun ukuran mesin yang di
gunakan beda dengan kapal besar .
Sumber daya alam sangat mempengaruhi pendapatan nelayan , Karena semakin
banyaknya hasil laut yang di ambil maka semakin berkurang isi laut ,oleh
karenanya harga hasil laut cenderung naik turun .Kadang kala di saat hasil
tangkapan sepi harganya naik atau mahal ,jika hasil tangkapan banyak harganya
akan merosot Apalagi jika ada badai ,para nelayan kapal besar maupun kecil
tidak akan berangkat melaut karena untuk meminimalisir terjadinya sesuatu yang
tidak di inginkan.
Dari penghasilan para nelayan tersebut sebagiannya digunakan untuk
membeli solar dan umpan ,sisanya digunakan untuk kebutuhan lainya . Kadang kala
juga untuk biaya kerusakan dari kapal itu sendiri. Biaya kerusakan kapal
tidaklah murah harga yang diperkirakan mencapai Rp.30.000.000,00 bahkan lebih
tergantung ukuran kapalnya.
Dari penghasilan yang di dapat para
nelayan akan digunakan untuk membeli alat tangkap yang baru.
---000---
perbedaan ketimpangan sosial dari segi tempat tinggal
(Bernardinus Ripfen D. Absn: 6)
Dari gambar diatas adalah contoh dari ketimpangan sosial dari segi tempat
tinggal yangsebagaimanadarigambaritudapatdilihatperbedaanadajaraksosialyangsangatjauh.Yangberadadidesagrajen,sumberjoRT02/04padahariRabu,17Januari2024.
KetimpanganantarGolonganSosialEkonomiKetimpanganinidisebabkanolehperbedaankelassosial
dan lapisan masyarakat ketimpangan golongan bisa diartikan sebagai ukuran
kekayaanditinjau dari kepemilikan rumah,
harta, tanah, kendaraan, cara berpakaian, sampai
kebiasaandalammemenuhikebutuhansehari-hari.Jadidengankatalainketimpangansosialdidesasayaada
jarak sosial yang lumayan jauh sehingga bisa dibilang adanya gap (jurang
pemisah) yangmemisahkanperbedaandarigambar tersebut.
---000---
KETIMPANGAN SOSIAL ANTARA KELOMPOK
KAYA
DAN KELOMPOK KURANG MAMPU
(Ekia Nafisya Amallia Putri. Absn: 13)
Gambar 1,
Desa Magersari Kec. Rembang Kab. Rembang (15 Januari 2024)
Gambar 2, Desa
Jogotami Kec. Rembang Kab. Rembang (15 Januari 2024)
Dapat dilihat dan dicermati dengan
jelas bahwa 2 gambar diatas termasuk ketimpangam sosial, mengapa demikian?
Sebab dari 2 gambar diatas terdapat perbedaan dan jarak yang tinggi antara
gambar 1 dan gambar 2. Dimana gambar 1 adalah orang kaya dan gambar 2 adalah
orang kurang mampu jika dilihat dari tempat tinggalnya.
Dari sedikit penjelasan pada paragraf
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa ketimpangan sosial adalah adanya suatu
ketidakseimbangan dalam masyarakat yang menjadikan perbedaan jarak yang tinggi
antara kelompok/individu satu dan kelompok/individu lainnya.
Alasan saya mengambil contoh diatas
karena ketimpangan sosial tersebut mudah ditemukan disekitar, perbedaan
tersebut sangat mencolok sehingga terciptanya ketimpangan sosial. Dimana pada
gambar 1, tembok rumahnya terbuat dari batu bata, sedangkan gambar 2 terbuat
dari kayu. Lalu pada gambar 1 terdapat gerbang yang terbuat dari material logam
yang temboknya terbuat dari batu bata, sedangkan gambar 2 tidak memiliki
gerbang. Walau tidak terlihat mobil di gambar 1, pemilik rumah gambar 1
memiliki 2 mobil. Lantai pada gambar 1 terbuat dari keramik granit, sedangkan
gambar 2 lantainya cor-coran yang terbuat dari pasir.
---000---
OBSERVASI KETIMPANGAN
SOSIAL YANG ADA DI DESA SONDONG MAJERUK KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG
(Rihhadatul Aisy Nurdiansyah. Absn: 30)
Dari kedua gambar tersebut bisa dilihat perbedaan yang
sangat mencolok, hal ini bisa saja terjadi karena faktor kemiskinan. Kemiskinan
juga dianggap sebagai salah satu di antara penyebab ketimpangan sosial secara
teoritis. Kemiskinan dapat disebabkan oleh faktor internal dan faktor
eksternal. Contoh dari faktor kemiskinan adalah kurangnya kemampuan, mutu
pendidikan, dan sifat malas yang melekat di diri masyarakat. Sementara itu,
birokrasi atau peraturan yang diterapkan oleh instansi perusahaan atau negara merupakan
faktor eksternal penyebab kemiskinan.
Dan terdapat perbedaan besar antara kedua rumah tersebut
baik itu bentuk bangunannyabangunannya, fasilitas yang tersedia, serta
kenyamanan pada setiap rumahrumah. Ketimpangan tersebut terjadi antara golongan
kaya dan miskin. Hal tersebut bisa saja terjadi akibat perbedaan kondisi
demografis ( tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, kondisi ketenagaan, dll)
---000---
OBSERVASI KETIMPANGAN DI DESA PADARAN
(NUR ELISA. Absn: 25)
Gambar 1 |
Gambar 2 |
berdasarkan gambar diatas, menunjukkan
adanya Krisis air bersih termasuk ketimpangan karena adanya perbedaan akses,
dampak, dan kontrol terhadap sumber daya air antara berbagai kelompok dalam
masyarakat. Beberapa alasan termasuk:
Akses yang
Tidak Merata: Orang-orang miskin atau yang tinggal di daerah terpencil
seringkali menghadapi kesulitan dalam mengakses air bersih. Sementara itu,
kelompok yang lebih kaya mungkin memiliki akses yang lebih baik ke
infrastruktur air bersih.
Dampak
Kesehatan yang Tidak Merata: Krisis air bersih dapat mengakibatkan penyakit
terkait air yang lebih sering menjangkiti komunitas miskin, sedangkan kelompok
yang lebih berkecukupan dapat menghindari dampak kesehatan yang serius.
Ketidaksetaraan
Ekonomi dalam Penanganan Krisis: Orang kaya mungkin lebih mampu mengatasi
krisis air bersih dengan membeli air kemasan atau mengakses teknologi
penyaringan air pribadi, sementara orang miskin cenderung mengalami kesulitan
ekonomi dalam mendapatkan solusi yang sama.
Dampak
Sosial: Krisis air bersih dapat memengaruhi dinamika sosial, dengan perempuan
dan anak-anak sering kali lebih terbebani untuk mencari air, yang dapat
memperburuk ketidaksetaraan gender dan kesempatan pendidikan.
Pengaruh
Politik dan Kontrol Sumber Daya: Dalam beberapa kasus, kelompok tertentu atau
pemerintah mungkin memiliki kontrol yang lebih besar terhadap sumber daya air,
meningkatkan ketimpangan dalam distribusi dan manajemen air.
Pemecahan
krisis air bersih memerlukan pendekatan yang adil dan inklusif untuk memastikan
bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses yang setara terhadap air bersih
dan untuk mengurangi dampak negatif krisis ini secara merata.
---000---
OBSERVASI KETIMPANGAN
SOSIAL YANG ADA DI METESEH KECAMATAN KALIORI KABUPATEN REMBANG
Keterangan
: dari gambar tersebut terjadi ketimpangan sosial antara rumah satu dan rumah
dua. rumah satu yang masih terbuat dari kayu dan terlihat sangat sederhana
sedangkan rumah dua sudah menggunakan batu bata ditambah mempunyai pagar
sehingga terlihat lebih modern. hal itu biasa terjadi karna ketidaksinkronan
pekerjaan.
---000---
KETILMPANGAN
SOSIAL ANTARA KEOMPOK MASYARAKAT KAYA DAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG KURANG MAMPU
(Gita Eka Pratiwi. Absn: 14)
Ketimpangan
sosial adalah ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok. Ketimpangan juga menunjukkan situasi di tengah
masyarakat menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakadilan.
(Data foto ini diambil di Desa
Tasikharjo,Wates Kecamatan kaliori Kabupaten Rembang)
Tanggal pengambilan foto ( 13 Januari 2024 jam 19.20 )
Berdasarkan foto di atas
kita bisa melihat bahwa adanya ketimpangan sosial di masyarakat antara kelompok
kaya dan kelompok yang kurang mampu, pandanga masyarakat terhadap golongan atau
kelompok kaya dan kurang mampu oasti
berbeda-beda.Pandangan saya sendiri pun beda dari masyarakat lain,pandangan
saya terhadap golongan kaya yaitu golongan kaya selalu mendapatkan apa yang dia
mau tanpa memikirkan apa yang terjadi pada golongan yang kurang mampu dari segi
ekonomi pun golongan kaya lebih unggu dibandingkan dengan golongan yang kurang
mampu.Pandangan saya terhadap golongan yang kurang mampu yaitu setelah saya
mengamati sekitar lingkungan saya banyak dari golongan yang kurang mampu
mendapatkan perlakuan yang berbeda salah satu contohnya saja terhadap pelayanan
kesehatan ibaratnya jika kita tidak memiliki uang yang cukup banyak kita tidak
akan dilayani dengan baik.Jika terus menerus seperti ini akan menyebabkan ketimpangan
sosial yang sangat meningkat.
Alasan saya memilih
contoh ketimpangan sosial antar golongan karna,ketimpangan sosial anatar
golongan banyak terjadi dimasyarakat ketimpangan ini bisa diartikan ketidak
seimbangan ukuran kekayaan antar golongan kaya dan golongan yang kurang
mampu.Dengan demikian alasan saya memilih antar golongan,sebagai mana terlihat
dari perbedaan pembangunan yang terjadi secara signifikan bisa diartikan dengan
ketidak mertaan atau ketimpangan sosial.
----000---
KETIMPANGAN SOSIAL DARI SEGI TEMPAT TINGGAL DI DESA PANDEAN
(EKHSAN MAULANA MUTHI. Absen: 12)
Penjelasan: dari gambar tersebut adalah contoh dari ketimpangan sosial dari segi tempat tinggal yang dari gambar tersebut terdapat perbedaan sosial. yang berada di desa pandean RT03 RW01 pada hari selasa 16 Januari 2024, menjelaskan ketimpangan sosial antara dua rumah yang berbeda dan menurut pendapat saya gambar tersebut merupakan ketimpangan sosial tersebut, atau yang membedakannya adalah dari gambar di samping kiri rumah yang sangat mewah dan di hiasi pagar dan kolam ikan di depan nya dan sedangkan gambar samping kanan rumahnya sangat sederhana dan masih menggunakan atap asbas dan rumahnya keliatan sederhana. ketimpangan golongan masyarakat biasanya di lihat dari cara berpakaian, tanah, dan kebutuhan sehari hari.
sekian penjelasan dari yang saya sampaikan, terima kasih.
---000---
OBSERVASI KETIMPANGAN ANTARA JALAN DESA DAN JALAN KOTA
DI KABUPATEN REMBANG
(Raihan Rifky F. Absen: 28)
Otonomi Daerah
merupakan kewenangan yang di berikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
menurut aspirasi masyarakat untuk meningkatkan daya guna dan juga hasil guna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Namun dalam
pelaksanaan otonomi daerah, tidak semua daerah dapat berkembang pesat, sehingga
ada beberapa daerah yang digolongkan masih tertinggal. Salah satunya adalah
Kabupaten Banjarnegara. Untuk melepaskan status sebagai daerah tertinggal,
Kabupaten malakukan berbagai perbagai pembangunan sarana dan prasarana.
Sehingga pada tahun 2010 Kabupaten Rembang berhasil terlepas dari status daerah
tertinggal.
Berdasarkan data di
Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (2003-2007), jumlah kabupaten
tertinggal di Indonesia mencapai 199 kabupaten. Tiga kabupaten berada di
Propinsi Jawa Tengah, masing-masing Kabupaten Banjarnegara, Wonogiri dan
Rembang. Sedangkan jumlah desa tertinggal di Indonesia, berdasar data potensi
desa dari BPS, mencapai 32.379 desa. Khusus di Propinsi Jawa Tengah, dari 8.864
desa, 3.467 desa di antaranya tertinggal.
Untuk melepaskan
status sebagai daerah tertinggal, Kabupaten melakukan berbagai pembangunan baik
pembangunan fisik maupun non fisik di berbagai aspek. Dengan dilakukannya
sejumlah pembangunan di Rembang, Kabuapten berhasil melepaskan status sebagai
daerah tertinggal pada awal tahun 2010.
Salah satu nya adalah dengan memperbaiki infrastruktur berupa perbaikan jalan yang ada di Kabupaten Rembang,sehingga diharapkan tidak adanya ketimpangan yang terlalu jauh anta desa dan kota. Sehingga diharapkan perekonomian di Kabupaten Rembang juga akan meningkat pesat,seiring dengan dibangunnya infrastruktur seperti jalan raya.
---0000---
KETIMPANGAN SOSIAL
ANTARA NELAYAN DENGAN
PEGAWAI DI DESA PANDEAN
. Sumber: Dokumen prinadi, senin 15 januari 2024
Indonesia merupakan negara yang
terdiri atas berbagai kebudayan dan kegiatan yang berbeda-beda. Kemajemukan di
indonesia tak hanya sekedar tradisi, melainkan juga pekerjaan yang beragaman di
setiap daerahnya. Keberagaman pekerjaan ini biasanya dipengaruhi oleh daerah
geografis setempat.
Di Desa pandean rt 3 rw 1 kecamatan
rembang kabupaten rembang terdapat perbeadaan perkerjaan antara pegawai negeri
dan nelayan. Perbedaan ini akan memengaruhi aspek ekonomi sebab adanya
ketimpangan pendapatan. Bagi pegawai negeri mereka akan hidup sejahtera dan
hidup sesuai yang diharapkan mereke. Sedangkan, nelayan hidup dengan serba
tidak kecukupan. Pegawai negeri mampu memenuhi kebutuhkan dasar masing-masang
dan bahkan mampu membeli aset berharga seperta barang-barang mewah.
---000----
KETIMPANGAN SOSIAL
KEKERINGAN AIR di DESA SUGIHAN KAB. REMBANG
KEC.REMBANG
(ADHELIA CITRA DEWI. Absn: 1)
Sumber: dokumen pribadi tanggal 23 j
Januari 2024
Kekurangan air merupakan masalah
serius yang dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama di
daerah-daerah yang mengalami ketidakseimbangan antara ketersediaan air dan
kebutuhan masyarakat. Kekurangan air adalah tantangan global yang semakin mendesak
perhatian kita. Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi wilayah kering atau
negara-negara berkembang, tetapi juga menjadi isu yang semakin meresahkan di
berbagai belahan dunia, termasuk di daerah pedesaan.
Ketimpangan sosial terkait kekurangan air adalah fenomena di mana beberapa segmen masyarakat memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya air daripada yang lain. Ini menciptakan divisi yang jelas dalam distribusi dan manfaat air, yang pada gilirannya dapat memperburuk kesenjangan ekonomi dan sosial.
Di desa Sugihan masih ada yang mengalami kekeringan air, terutama pada warga menengah ke bawah, padahal akhir akhir ini cuaca hujan yang seharusnya saluran air menyala lancar akan tetapi malah membuat para warga tersebut kesusahan untuk mendapatkan air. Sedangkan warga yang berkecukupan lebih cenderung santai dalam artian karena mereka mempunyai sanyo air yang pastinya ketika saluran air mati mereka tidak takut akan mengalami kekurangan air.
Hal ini menyebabkan terjadinya
ketimpangan sosial yang dimana para warga menengah ke bawah harus melakukan
beberapa cara untuk bisa mendapatkan air supaya bisa digunakan untuk kebutuhan
hidup sehari hari, salah satunya dengan cara menimba air disumur.
Akan tetapi pemakaian berlebihan juga
dapat menyebabkan penurunan tingkat air tanah dan mengakibatkan sumur menjadi
kering. Penting juga untuk menjaga keseimbangan pengambilan air agar tidak
merugikan ekosistem sumur.
---000---
catatan:
tulisan yang diupload merupakan karya asli siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar