Ketika seseorang sedang ada perasaan istimewa kepada sesamanya maka berbagai trik dilancarkan untuk melegalkan langkahnya.
Meskipun terhalang oleh dinding maka ia akan melakukan daya dan upaya untuk melampauinya.
Seperti yang sering dikatakan orang "laut kan ku seberangi, gunung kan ku daki". Mungkin inilah bukti untuk menyatakan keseriusan seseorang kepada yang dicintainya.
Dan ketika orang lain mencium gelagatnya, maka ia akan mengatakan "tidak", "tidak ada apa-apa", "kami biasa saja kok", "kami hanya mengobrol biasa kok", de es te.
Tak hanya pria, perempuan pun bisa melakukannya.
Demikianlah orang selalu berusaha melegalkan apa yang sedang dilakukannya.
Itulah orang yang dikaruniai otak untuk selalu berpikir, mengolah berbagai fakta (sekali lagi) untuk melegalkan usahanya.
Senin, 10 September 2018
Kamuflase π
Sabtu, 08 September 2018
Kelompok Sosial Menurut Cooley dan Farris
Menurut Cooley, dilihat dari kualitas hubungan antaranggota dapat dibedakan menjadi kelompok primer dan sekunder.
a. Kelompok primer, merupakan suatu kelompok yang berhubungan antaranggotanya saling mengenal dan bersifat informal
b. Kelompok sekunder, merupakan suatu kelompok yang hubungan antaranggotanya bersifat formal, impersonal, dan didasarkan pada asas manfaat
Tabel Perbedaan Kelompok Primer dan Sekunder
| No | Perbedaan | Kelompok Primer | Kelompok Sekunder |
| 1 | Jumlah anggota | Relatif kecil | Relatif besar |
| 2 | Pola hubungan | Pribadi, akrab, informal | Impersonal, formal |
| 3 | Komunikasi | Dilakukan langsung secara tatap muka | Sedikit sekali komunikasi degan tatap muka |
| 4 | Sifat hubungan | Permanen, para anggota berada bersama dalam waktu relatif lama | Bersifat temporer kebersamaan para anggota dalam waktu relatif singkat |
| 5 | Keputusan kelompok | Lebih bersifat tradisional | Lebih rasional dan menekankan pada efisiensi kerja |
Kelompok Sosial Menurut Ferdinand Tonnies
Menurut Ferdinand Tonnies, kelompok sosial berdasarkan erat longgarnya ikatan antaranggota dibagi menjadi Gemeinschaft dan Gesellschaft.
a. Gemeinschaft (paguyuban) merupakan kelompok sosial yang aggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal.
b. Gesellschaft (patembayan) merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Tabel Gemeinschaft dan Gesellschaft
| No | Gemeinschaf | Gesellschaft |
| 1 | Personal/Pribadi | Impersonal |
| 2 | Informal | Formal, kontraktual |
| 3 | Tradisional | Nilai guna (utilitarian) |
| 4 | Sentimental | Realitas |
| 5 | Umum | Khusus |
Kelas XI IPS 2
1. Silakan amati masyarakat sekitar tempat tinggal Anda
2. Ceritakan tentang bagaimana keadaan lingkungan dan masyarakat yang Anda temui
2. Ceritakan tentang bagaimana keadaan lingkungan dan masyarakat yang Anda temui
3. Ceritakan tentang berbagai organisasi apa saja yang ada di masyarakat tersebut
4. Ceritakan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan dan tanyakan alasan atau tujuan mereka melakukannya
5. Paparkan pesan dan kesan terhadap masyarakat Anda
6. Silakan laporkan karya Anda pada hari Senin
4. Ceritakan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan dan tanyakan alasan atau tujuan mereka melakukannya
5. Paparkan pesan dan kesan terhadap masyarakat Anda
6. Silakan laporkan karya Anda pada hari Senin
>>Selamat berkarya<<
Jumat, 07 September 2018
Tentang Photo dan Follow
Iseng. Mungkin kata itu yang tepat untuk menggambarkan kelakuanku saat ituπ
Kenapa iseng? Sebab orang lagi asik-asik (serius, tepatnya) malah saya 'ambil' dan edit.
Awalnya seperti ini. Dihari yang sudah disepakati, kami melaksanakan ulangan sebagai syarat untuk dan sebagai jeda di waktu-waktu pertemuan. Karena suasana ulangan adalah suasana yang amat membosankan, maka saya pun serta merta mengambil hp dari peraduannya.
Kenapa iseng? Sebab orang lagi asik-asik (serius, tepatnya) malah saya 'ambil' dan edit.
Awalnya seperti ini. Dihari yang sudah disepakati, kami melaksanakan ulangan sebagai syarat untuk dan sebagai jeda di waktu-waktu pertemuan. Karena suasana ulangan adalah suasana yang amat membosankan, maka saya pun serta merta mengambil hp dari peraduannya.
Sambil berakting sebagai pengawas saya pun muter-muter seluruh ruangan. Padahal apa yang saya lakukan hanyalah sebagai pengisi waktu menunggu. Ya, menunggu mereka yang lagi asyik menikmati 'menu' dan menuliskan 'resep'π
Bak kucing yang menemukan ikan asin, ditambah gratis lagi, langsung saja saya ngeshoot dia yang lagi asyik. Dan untung saja yang bersangkutan tak begitu menghiraukan keberadaanku dan apa yang saya lakukan. Kata orang layaknya hidden camera, gitu kira-kira.
Saya pun tidak hanya diam disitu, setelah saya jepret jari ini langsung ngetuk menu edit photo yang lusa kemarin berhasil saya download.
Saya pun tidak hanya diam disitu, setelah saya jepret jari ini langsung ngetuk menu edit photo yang lusa kemarin berhasil saya download.
Setelah sok-sokan mengedit dengan metode yang jauh dari standar minimal, sejurus kemudian saya upload ke ig. Tak menunggu lama saya pun langsung umumkan ke para hadirin atau audience. Dan apa tanggapan mereka?? Kata mereka ini adalah strategi saya untuk menambah follower. Dan langsung ngakak, sebenarnya bukan itu yang ingin saya munculkan tapi hanya pengen ber'difusi'. Selain itu, pengen memberi pengertian bahwa sosmed bukan hanya bisa untuk selfie, hanya sekadar memajang photo bareng 'pasangan' yang belum jelas, sekadar update tempat terbaru dan tempat terernus, bukan sekadar memfoto orang cantik atau ganteng dengan pakaian yang wah dan jauh dari ketimuran. Tetapi medsos juga bisa digunakan untuk menyuarakan tentang hal lain misalnya keindahan alam, pekerjaan/profesi orang, serta kehidupan orang-orang disekitar kita.
Tanggapan berikutnya tentang foto itu adalah "bagus bokehnya". Nah, dari tanggapan ini saya mendapatkan ilmu baru (terutama bagi saya) yaitu tentang istilah bokeh. Setelah saya tanyakan perihal kata itu, do'i pun menjawab bahwa bokeh adalah istilah ngeblur.
Catatan: pengalaman dengan teman-teman XII IPS 3.
Rabu, 05 September 2018
Perubahan Sosial Evolusi dan Revolusi (ciri evolusi dan revolusi)
Berbagai perubahan sosial yang terjadi di masyarakat dapat diamati secara langsung dengan mata telanjang. Pada intinya suatu perubahan sosial yaitu adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah pada waktu seseorang mengamati. Mengenai berapa lamanya waktu pengamatan yang dilakukan seseorang, menurut para ahli belum ada yang memberi patokan secara pasti. Namun, demikian tentunya tidak 'baik' ketika melihat perubahan dalam masyarakat hanya dalam hitungan detik atau pun menit.
Terdapat beberapa perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, berikut disajikan beberapa ciri dari perubahan sosial evolusi dan revolusi yaitu:
Terdapat beberapa perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, berikut disajikan beberapa ciri dari perubahan sosial evolusi dan revolusi yaitu:
Ciri-ciri perubahan sosial evolusi:
1. Tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat
2. Perubahan bersifat menyempurnakan dari hal-hal yang dirasa kurang baik
3. Keseimbangan system dalam masyarakat tetap terjaga
4. Perubahan bersifat lambat
5. Tidak melalui perencanaan yang matang
1. Esensi perubahan bersifat mendasar
2. Ada suatu perencanaan dan perubahan berlangsung secara cepat
3. Biasanya perubahan terjadi dalam struktur pemerintahan
4. Masyarakat mengalami gejolak atau ketidakpastian
Selasa, 04 September 2018
Globalisasi
Faktor pendukung globalisasi:
1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
2. Adanya integrasi ekonomi dunia
Dampak positif globalisasi:
1. Masyarakat bersikap kritis terhadap permasalahan aktual yang menyangkut masalah budaya
2. Memperkaya unsur-unsur budaya Indonesia
3. Wawasan masyarakat semakin luas
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melahirkan berbagai industri
Dampak negatif globalisasi:
1. Guncangan budaya (cultural shock)
2. Ketertinggalan budaya (cultural lag)
3. Memperkecil unsur-unsur kebudayaan asli, karena ada desakan budaya asing
4. Konsumerisme
5. Westernisasi (kebarat-baratan)
6. Sekulerisasi
7. Hedonisme
Sumber:
Dari berbagai sumber bacaan
Langganan:
Komentar (Atom)
