Jumat, 28 September 2018
Desa Pecuk, Kampung yang Hampir Seluruh Warganya Jadi Pengemis ke Jakarta
5 Desa atau Kampung di Indonesia yang Penduduknya Rata-Rata Adalah Pengemis
Ya, sekarang ini hampir jarang banget pengemis yang meminta karena kepepet, melainkan sudah jadi kerjaan sehari-hari. Bahkan nih ternyata di Indonesia ada lho semacam desa atau kampung yang isinya adalah pengemis semua. Entah, ini kepepet massal atau bagaimana.
Lalu, di mana saja desa atau kampung yang dihuni oleh para pengemis tersebut? Simak ulasannya berikut.
1. Desa Pragaan Daya
2. Desa Panyindangan
3. Kampung Pengemis di Pamekasan
4. Desa Grinting
5. Kampung Kebanyakan
Desa ini terletak di Kecamatan Pragaan, Kabupaten Sumenep. Menariknya, warga setempat ternyata memiliki kebiasaan turun-temurun yang terbilang sangat nyeleneh, yakni mengemis. Bahkan, praktik itu diperkirakan sudah dilakukan sejak tahun 1940-an. Kegiatan mengemis itu sendiri dilakukan bukannya tanpa alasan.
Menurut pengakuan warga setempat, lahan di desa mereka sangat tandus dan gersang. Akibatnya, warga tidak bisa menanam apa pun. Untuk bisa menyambung hidup, akhirnya warga sekitar pun memutuskan untuk jadi pengemis di kota-kota besar. Hebatnya lagi, mereka tidak hanya menargetkan daerah perkotaan di Pulau Jawa saja. Banyak juga yang mengemis sampai ke Pulau Kalimantan, Bali dan Batam.
Pengakuan PSK Rumahan di Subang: Frustrasi Berujung Lembah Prostitusi
PSK di Subang Jual Diri di Rumah Sendiri, Diketahui Keluarga
MUI Banyumas Minta Prostitusi di Baturaden di Tutup
Praktik Prostitusi Terbongkar, Penghuni Kalibata City Malu Sebut Tempat Tinggal
Polres Tangerang Bongkar Jaringan Prostitusi via WA
Minggu, 16 September 2018
Faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan
a. Kontak dengan kebudayaan lain
b. Sistem pendidikan formal yang maju
c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
d. Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation), yang bukan merupakan delik
e. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
f. Penduduk yang heterogen
g. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu
h.Orientasi ke masa depan
i. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berihtiar untuk memperbaiki hidupnya
2. Faktor yang menghambat terjadinya perubahan
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interests.
e. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Prasangka terhadap hal-hal baru atau asing atau sikap yang tertutup
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Adat atau kebiasaan
i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
Dinamika Kelompok Sosial
Jumat, 14 September 2018
Susulan XI IPS 1&2
1. Ikutilah kegiatan yang diadakan oleh Smada hari sabtu 15 September 2018
2. Ceritakan apa yang Anda amati (yang nampak oleh penglihatan) dan rasakan (yang berkaitan dengan suasana, kenyamanan, feel, dsb) serta uraikan kegiatan yang dilakukan oleh warga Smada
3. Ceritakan tentang bagaimana keadaan lingkungan dan masyarakat yang Anda temui
4. Paparkan pesan dan kesan yang Anda peroleh dari kegiatan tersebut
5. Silakan laporkan karya Anda pada hari Sabtu 15 September 2018
>>Selamat berkarya<<
Kamis, 13 September 2018
Persamaan dan Perbedaan Modernisasi, Westernisasi, Sekulerisasi
1) Persamaan
a. Sama-sama mempunyai kepentingan soal keduniaan
b. Sama-sama merupakan suatu proses perubahan dari suatu yang dianggap kurang menjadi sesuatu yang lebih bagi penganutnya
c. Sama-sama mempunyai unsur-unsur dari negara-negara barat.
d. Sama-sama merupakan hasil perbandingan dari aspek-aspek kehidupan manusia yang di rasionalisasikan.
2) Perbedaan
a. Modernisasi
1. Tidak mutlak sebagai westernisasi atau sekulerisasi
2. Tidak mempersoalkan nilai-nilai keagamaan
3. Proses perkembangan bersifat lebih umum daripada westernisasi atau sekulerisasi
4. Modernisasi mutlak bagi setiap negara
b. Westernisasi
1. Mutlak pembaratan
2. Menurut Schoorl bahwa paham westernisasi semua bentuk kehidupan akan sama. Artinya, westernisasi itu ada karena perkembangan masyarakat modern itu terjadi di dalam kebudayaan barat dan disajikan dalam bentuk barat, sedangkan bentuk barat itu sering dipandang sebagai satu-satunya kemungkinan yang ada
3. Tidak mempersoalkan atau tidak mempertentangkan kebudayaan barat dengan kebudayaan negara sendiri
c. Sekulerisasi
1. Berorientasi semata-mata kepada masalah keduniaan
2. Tidak mengakui nilai-nilai keagamaan
Senin, 10 September 2018
Kamuflase π
Ketika seseorang sedang ada perasaan istimewa kepada sesamanya maka berbagai trik dilancarkan untuk melegalkan langkahnya.
Meskipun terhalang oleh dinding maka ia akan melakukan daya dan upaya untuk melampauinya.
Seperti yang sering dikatakan orang "laut kan ku seberangi, gunung kan ku daki". Mungkin inilah bukti untuk menyatakan keseriusan seseorang kepada yang dicintainya.
Dan ketika orang lain mencium gelagatnya, maka ia akan mengatakan "tidak", "tidak ada apa-apa", "kami biasa saja kok", "kami hanya mengobrol biasa kok", de es te.
Tak hanya pria, perempuan pun bisa melakukannya.
Demikianlah orang selalu berusaha melegalkan apa yang sedang dilakukannya.
Itulah orang yang dikaruniai otak untuk selalu berpikir, mengolah berbagai fakta (sekali lagi) untuk melegalkan usahanya.
Sabtu, 08 September 2018
Kelompok Sosial Menurut Cooley dan Farris
No | Perbedaan | Kelompok Primer | Kelompok Sekunder |
1 | Jumlah anggota | Relatif kecil | Relatif besar |
2 | Pola hubungan | Pribadi, akrab, informal | Impersonal, formal |
3 | Komunikasi | Dilakukan langsung secara tatap muka | Sedikit sekali komunikasi degan tatap muka |
4 | Sifat hubungan | Permanen, para anggota berada bersama dalam waktu relatif lama | Bersifat temporer kebersamaan para anggota dalam waktu relatif singkat |
5 | Keputusan kelompok | Lebih bersifat tradisional | Lebih rasional dan menekankan pada efisiensi kerja |
Kelompok Sosial Menurut Ferdinand Tonnies
No | Gemeinschaf | Gesellschaft |
1 | Personal/Pribadi | Impersonal |
2 | Informal | Formal, kontraktual |
3 | Tradisional | Nilai guna (utilitarian) |
4 | Sentimental | Realitas |
5 | Umum | Khusus |
Kelas XI IPS 2
2. Ceritakan tentang bagaimana keadaan lingkungan dan masyarakat yang Anda temui
4. Ceritakan tentang kegiatan apa yang mereka lakukan dan tanyakan alasan atau tujuan mereka melakukannya
5. Paparkan pesan dan kesan terhadap masyarakat Anda
6. Silakan laporkan karya Anda pada hari Senin
Jumat, 07 September 2018
Tentang Photo dan Follow
Kenapa iseng? Sebab orang lagi asik-asik (serius, tepatnya) malah saya 'ambil' dan edit.
Awalnya seperti ini. Dihari yang sudah disepakati, kami melaksanakan ulangan sebagai syarat untuk dan sebagai jeda di waktu-waktu pertemuan. Karena suasana ulangan adalah suasana yang amat membosankan, maka saya pun serta merta mengambil hp dari peraduannya.
Sambil berakting sebagai pengawas saya pun muter-muter seluruh ruangan. Padahal apa yang saya lakukan hanyalah sebagai pengisi waktu menunggu. Ya, menunggu mereka yang lagi asyik menikmati 'menu' dan menuliskan 'resep'π
Saya pun tidak hanya diam disitu, setelah saya jepret jari ini langsung ngetuk menu edit photo yang lusa kemarin berhasil saya download.
Tanggapan berikutnya tentang foto itu adalah "bagus bokehnya". Nah, dari tanggapan ini saya mendapatkan ilmu baru (terutama bagi saya) yaitu tentang istilah bokeh. Setelah saya tanyakan perihal kata itu, do'i pun menjawab bahwa bokeh adalah istilah ngeblur.
Rabu, 05 September 2018
Perubahan Sosial Evolusi dan Revolusi (ciri evolusi dan revolusi)
Terdapat beberapa perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat, berikut disajikan beberapa ciri dari perubahan sosial evolusi dan revolusi yaitu:
Ciri-ciri perubahan sosial evolusi:
1. Tidak menimbulkan gejolak dalam masyarakat
2. Perubahan bersifat menyempurnakan dari hal-hal yang dirasa kurang baik
3. Keseimbangan system dalam masyarakat tetap terjaga
4. Perubahan bersifat lambat
5. Tidak melalui perencanaan yang matang
1. Esensi perubahan bersifat mendasar
2. Ada suatu perencanaan dan perubahan berlangsung secara cepat
3. Biasanya perubahan terjadi dalam struktur pemerintahan
4. Masyarakat mengalami gejolak atau ketidakpastian
Selasa, 04 September 2018
Globalisasi
Faktor pendukung globalisasi:
1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi
2. Adanya integrasi ekonomi dunia
Dampak positif globalisasi:
1. Masyarakat bersikap kritis terhadap permasalahan aktual yang menyangkut masalah budaya
2. Memperkaya unsur-unsur budaya Indonesia
3. Wawasan masyarakat semakin luas
4. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang melahirkan berbagai industri
Dampak negatif globalisasi:
1. Guncangan budaya (cultural shock)
2. Ketertinggalan budaya (cultural lag)
3. Memperkecil unsur-unsur kebudayaan asli, karena ada desakan budaya asing
4. Konsumerisme
5. Westernisasi (kebarat-baratan)
6. Sekulerisasi
7. Hedonisme
Sumber:
Dari berbagai sumber bacaan